Anies Baswedan Imbau Khatib Jumat Bawakan Ceramah Palestina

0
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti acara Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional, Jumat (11-05-2018)

Jakarta, Pelita.Online – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada para khatib Jumat untuk berceramah seputar krisis Yerusalem di Palestina. Hal penting dilakukan agar masyarakat mengetahui masih ada negara yang mengalami penjajahan.

“Menghimbau para khatib untuk di dalam doanya mendoakan Palestina. Kita ingin agar kesadaran tentang masih adanya penjajahan disadari semuanya, jangan hanya sebagian dari masyarakat yang merasa bahwa masih ada penjajahan,” kata Anies saat menghadiri aksi bela Baitul Maqdis di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jum’at (11/5/2018).

Terkaiat perkambangan situasi di Yerusalem, Anies menambahkan Indonesia tidak pernah bergeming meskipun ada negara yang memilih memindahkan kedutaannya. “Indonesia tetap selalu konsisten bahwa Yerusalem adalah milik bangsa Palestina,” tegasnya.

Menurut Anies, meskipun Indonesia dengan Palestina terpaut jarak yang sangat jauh namun keberadan Masjid Al Aqsa begitu dekat dengan rakyat Indonesia. “Hati kita amat dekat, pikiran kita amat dekat, air mata mereka adalah air mata kita, perjuangan mereka adalah perjuangan kita,” imbuhnya.

Aksi Bela Baitul Maqdis dinilainya meneguhkan komitmen bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Menurutnya, pernyataan itu meraupakan komitmen kebangsaan, bukan semata-mata perjuangan sekelompok orang.

“Ini adalah perjuangan kemanusiaan, ini adalah perjuangan untuk menunjukan bahwa dunia harus bebas dari penjajahan,” ucapnya.

“Saudara-saudara yang berkumpul di sini adalah orang-orang yang memilih berjuang disaat yang lain tidak memilih melakukan hal yang sama,” pungkas Anies.

Sejak keputusan Trump pada tanggal 6 Desember 2017 yang mengakui Yerusalem atau Baitul Maqdis sebagai Ibukota bagi Zionis Israel, seluruh dunia mengadakan penolakan baik di tingkat masyarakat maupun negara. Bahkan di sidang darurat Majelis Umum PBB pada 21 Desember lalu, sebanyak 128 negara mendukung resolusi penolakan keputusan Trump yang provokatif ini.

Namun, Trump sama sekali tidak mengindahkan penolakan dunia serta menegaskan akan tetap memindahkan kedutaannya pada 14 Mei mendatang. Keputusan ini bertepatan dengan 70 tahun dimulainya pendudukan Israel atas Palestina.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY