Arang di Wajah SEA Games Filipina Haram Diulang Indonesia

0

Pelita.online – Ketika hal-hal sederhana seperti kucing bisa viral dan jadi perbincangan orang di seluruh penjuru dunia, jangan heran bila ajang-ajang internasional bakal lebih jadi sorotan dan siap jadi bahan pergunjingan. Filipina sudah menanggung malu, Indonesia tak boleh mengulang hal yang sama.

Filipina membuat SEA Games 2019 langsung jadi sorotan, bahkan sebelum pembukaan dimulai dan mayoritas cabang dimulai.

Hal itu akibat ‘kursi kondangan’ yang jadi kursi di media center SEA Games. Hal tersebut makin terasa memprihatinkan bila melihat ruangan yang belum rapi dan selesai dicat.

Filipina sukses membuat SEA Games diperhatikan banyak orang, tentunya bukan dengan cara yang benar.

Masalah itu kemudian ditambah masalah lain seperti bus yang terlambat, atlet yang telantar tanpa tahu arah, tidak ada papan skor ketika laga sepak bola berlangsung, hingga penyediaan makanan halal yang jadi kebutuhan atlet-atlet muslim.

SEA Games Filipina menyisakan beberapa hal mengecewakan terkait kesiapan tuan rumah.SEA Games Filipina menyisakan beberapa hal mengecewakan terkait kesiapan tuan rumah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kekacauan itu nyaring terdengar di hari-hari pertama SEA Games. Meski kondisi makin membaik di hari-hari berikutnya, wajah Filipina sudah tercoreng dan dianggap tak cakap jadi tuan rumah.

Hari-hari pertama sebuah ajang olahraga memang jadi hari-hari krusial. Persiapan matang bisa jadi pondasi kuat agar sebuah negara bisa langsung dianggap siap jadi tuan rumah di hari-hari awal kejuaraan.

Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah sejumlah ajang olahraga kelas dunia, bukan lagi ‘sekadar’ Asia Tenggara.

Indonesia Sambut Ajang-ajang Kelas Dunia

Indonesia telah berhasil meluluhkan hati panitia pemilih lewat proposal yang diberikan. Karena itu Indonesia kini tinggal menunjukkan bahwa keputusan memilih Indonesia bukanlah sebuah keputusan yang sia-sia.

Pada tahun 2021, Indonesia akan jadi salah satu tuan rumah seri MotoGP.

Sebagai tuan rumah MotoGP, Indonesia menyiapkan sirkuit jalan raya Mandalika di Lombok. Karakter sirkuit jalan raya ini bakal jadi salah satu ciri khas MotoGP Indonesia karena seri lainnya berlangsung di sirkuit tertutup.

Atas dasar fakta itu, kualitas aspal tentu mesti diperhatikan. Panitia pelaksana lomba mesti tahu kapan sirkuit harus benar-benar steril sehingga tak ada peristiwa lucu seperti sirkuit berlubang pada saat perlombaan bisa dihindarkan.

Indonesia bakal jadi salah satu seri MotoGP pada 2021.Indonesia bakal jadi salah satu seri MotoGP pada 2021.(JOSE JORDAN / AFP)

Akses pebalap dan tim dari bandara menuju sirkuit juga harus jadi perhatian utama. Hari-hari awal MotoGP 2021 harus berisi kekaguman pebalap terhadap Mandalika, bukan malah kekecewaan karena lama menunggu di bandara.

Di waktu terdekat, pada tahun 2020, Jakarta akan jadi tuan rumah balapan Formula E. Balapan ini juga menggunakan sirkuit jalan raya.

Perencanaan trek dan jalur yang digunakan sangat penting karena tak semua jalan di Jakarta mulus dan memenuhi standar balapan saat ini.

Jalannya perlombaan harus jadi berita utama yang diangkat media-media, bukan malah cerita aneh ketika sebuah mobil rusak lantaran menghantam jalan tak rata atau lubang saluran air.
Selain MotoGP, tahun 2021 juga penting karena Indonesia bakal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Meski ‘hanya’ merupakan kategori pertandingan kelompok umur, FIFA selalu menetapkan standar tinggi dalam setiap pertandingan.

Kejadian memalukan di Filipina saat tak ada papan skor di laga perdana haram diulang. Perlengkapan pertandingan, dari hal besar sampai kecil tidak boleh terlupakan.

Arang di Wajah SEA Games Filipina Haram Diulang IndonesiaPiala Dunia U-20 2021 bisa memanfaatkan infrastruktur peninggalan SEA Games. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Piala Dunia U-20 2021 jadi ajang yang lebih besar dari seri MotoGP Indonesia bila mengacu pada sebaran kota dan durasi pertandingan.

MotoGP Indonesia hanya bakal menghabiskan empat hari pelaksanaan sedangkan Piala Dunia U-20 2021 bakal berlangsung sekitar tiga minggu dengan sebaran di beberapa kota.

Akses atlet dan ofisial tim jadi salah satu hal krusial yang diperhatikan. Dengan lokasi stadion yang ada di tengah kota-kota padat, pemilihan hotel resmi dan pengamanan perjalanan menuju stadion pertandingan mutlak diperhatikan.

Sangat lucu bila saat turnamen berlangsung ada berita ‘Tim Spanyol telat datang ke Stadion Patriot Candrabhaga karena terjebak macet akibat jam pulang kerja’.

Kejuaraan Dunia Basket 2023 juga jadi pertaruhan nama besar Indonesia sebagai tuan rumah. Ajang ini adalah level tertinggi di dunia bola basket.

Dengan waktu terpilih pada 2017, Indonesia punya durasi enam tahun untuk melakukan persiapan. Alasan minim waktu bakal tak masuk akal dikemukakan sebagai alasan ketika Indonesia disudutkan oleh pemberitaan negatif terkait kecakapan sebagai tuan rumah.

Indonesia punya infrastruktur peninggalan Asian Games 2018 untuk Piala Dunia U-20 dan Kejuaraan Dunia Basket. Hal yang perlu dilakukan tinggal melihat secepatnya, merawat, dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

Sejumlah ajang olahraga di empat tahun ke depan adalah ujian yang layak bagi Indonesia bila ingin melangkah ke tahap selanjutnya seperti jadi tuan rumah Olimpiade atau tuan rumah Piala Dunia.

Indonesia sudah melihat arang di wajah Filipina pada SEA Games 2019. Meski tak banyak melontarkan kritik tajam dan cenderung maklum, Indonesia haram mengulanginya di tahun-tahun mendatang.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY