Aremania: PSSI Harus Bijak Soal Pencabutan Hukuman

0
Aremania kritik kebijakan PSSI cabut hukuman. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Pelita.Online, Jakarta — Suporter Arema FC, Aremania, meminta PSSI lebih bijak dalam mengambil keputusan ketika mencabut hukuman yang telah dijatuhkan.

Humas Aremania, Achmad Ghozali, menilai keputusan PSSI untuk mencabut hukuman larangan menonton kepada suporter Persib Bandung, Bobotoh, tidak tepat sasaran.

Bobotoh sebelumnya dihukum tak boleh masuk stadion saat laga kandang di luar Jawa hingga akhir musim kompetisi 2018. Persib juga tak bisa menggelar pertandingan kandang dengan penonton sampai paruh musim 2019.

Hukuman kepada Bobotoh usai insiden pengeroyokan Haringga Sirla, pendukung Persija Jakarta, hingga meninggal. Insiden itu terjadi sesaat sebelum pertandingan Persib melawan Persija digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, tahun lalu.

Yuli Sumpil dan Fany sempat dihukum larangan masuk stadion seumur hidup.Yuli Sumpil dan Fany sempat dihukum larangan masuk stadion seumur hidup. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Sementara suporter Arema FC, Yuli Sumpil dan Fany, dihukum larangan masuk stadion seumur hidup karena turun lapangan dan melakukan provokasi sebelum laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada 6 Oktober 2018.

Achmad Ghozali menilai pengurangan hukum yang diberikan kepada Yuli Sumpil dan Bobotoh beda persoalan.

“Ini beda konteks. Satu menghilangkan nyawa, satu lagi provokasi,” kata Achmad Ghozali kepada CNNIndonesia.com pada Jumat (1/3).

“Ada tidak UU [Undang-undang] kalau provokasi atau ujaran kebencian, hukumannya sampai seumur hidup? Paling hanya beberapa tahun bukan seumur. Ini artinya PSSI menabrak aturan dan hukum di Indonesia seperti yang diterapkan pihak kepolisian,” katanya menambahkan.

Achmad menyampaikan PSSI seharusnya mempelajari terlebih dahulu bobot pelanggaran seperti provokasi dan rasialisme, serta ujaran kebencian atau penghinaan.

“PSSI harus bijak, intinya adalah bagaimana menciptakan situasi yang bisa berjalan bersama dalam mendukung kesebelasan masing-masing untuk perdamaian suporter,” ucap dia.

PSSI cabut sanksi Bobotoh.PSSI cabut sanksi Bobotoh. (AFP PHOTO / TIMUR MATAHARI)

“Aremania gentleman. Hukuman tanpa penonton pernah kami jalani, meski dalam perjalanan itu banyak dirugikan. Kalau hukuman Yuli Sumpil dicabut, harusnya PSSI langsung membuat lagi draft yang merumuskan bobot hukuman yang adil untuk diterapkan,” ucapnya melanjutkan.

Draft tersebut, lanjut Achmad, harus dirumuskan bersama dengan melibatkan ahli hukum dan kepolisian. Setelah itu, disosialisasikan ke seluruh suporter. “Saya yakin suporter menerima ini,” ujar Achmad.

Sementara itu PSSI menerangkan keputusan pencabutan hukuman Bobotoh dan Aremania diambil setelah dilakukan telah panjang dan hati-hati.

“Dengan tujuan yang terukur, yaitu perbaikan kualitas penyelenggaraan pertandingan, dibarengi upaya edukasi supporter oleh Klub,” tutur Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria lewat situa resmi federasi.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY