Australia Dilanda Gelombang Panas, Suhu Pecahkan Rekor Tertinggi

0

pelita.online – Gelombang panas saat musim semi sedang menyelimuti sebagian besar wilayah tenggara Australia, termasuk Sydney. Suhu udara diperkirakan mencapai puncaknya hingga 16 derajat Celsius di atas suhu rata-rata bulan September.
Seperti dilansir Reuters, Senin (18/9/2023), Australia sedang menghadapi peningkatan gelombang panas yang menyelimuti wilayah pedalamannya selama akhir pekan, dan diperkirakan akan berlanjut hingga Rabu (20/9) mendatang di seluruh wilayah Australia Selatan, Victoria dan News South Wales.

Biro Meteorologi Australia memperkirakan beberapa rekor gelombang panas saat musim semi akan terpecahkan dalam beberapa hari ke depan. Disebutkan juga oleh Biro Meteorologi Australia bahwa gelombang panas semacam ini ‘sangat jarang terjadi pada bulan September’.

“Penangguhan cuaca panas diperkirakan tidak akan terjadi hingga hari Rabu (20/9) dan seterusnya, karena cuaca dingin yang lebih kuat melintasi negara-negara bagian tenggara,” demikian pernyataan Biro Meteorologi Australia dalam pernyataan via Facebook pada Minggu (17/9) waktu setempat.

Cuaca panas ekstrem ini berdampak buruk pada para pelari maraton di Sydney pada Minggu (17/9) waktu setempat, dengan 26 orang dilarikan ke rumah sakit dan sekitar 40 orang lainnya dirawat oleh layanan darurat karena kelelahan akibat panas ekstrem.

Suhu udara di wilayah Sydney bagian barat diperkirakan mencapai 36 derajat Celsius pada Senin (18/9) waktu setempat, dan diperkirakan berangsur menurun ke 22 derajat Celsius pada Kamis (21/9) mendatang.

Gelombang panas ini juga meningkatkan risiko kebakaran dan beberapa daerah mendapatkan level bahaya kebakaran ‘tinggi’, dan otoritas setempat mendesak warga untuk bersiap menghadapi kebakaran hutan yang mungkin terjadi.

Sekitar 50 kebakaran hutan dilaporkan terjadi di seluruh wilayah negara bagian New South Wales, namun semuanya telah bisa dikendalikan.

Australia bersiap menghadapi musim semi dan musim panas yang lebih panas di belahan Bumi bagian selatan, setelah kemungkinan El Nino menguat dan prakirawan cuaca setempat menyatakan peristiwa cuaca itu kemungkinan akan terjadi antara September dan November.

El Nino bisa memicu peristiwa cuaca ekstrem mulai dari kebakaran hutan hingga angin topan dan kekeringan di Australia, dan otoritas setempat memperingatkan akan meningkatnya risiko kebakaran hutan pada musim panas ini.

Kabut asap tebal menyelimuti Sydney selama beberapa hari pekan lalu, ketika para petugas pemadam kebakaran melakukan upaya mengurangi bahaya sebagai persiapan menghadapi musim kebakaran hutan yang akan datang.

sumber : detik.com

LEAVE A REPLY