‘Balada’ Masker Wajah Nuklir Kim Jong-un yang ‘Mencerahkan’

0
Kim Jong-Un./ Sumber foto : The Telegraph

Pelita.Online, Jakarta – Bukan Kim Jong-un namanya jika tak ramai diperbincangkan. Kini, namanya kembali ramai jadi bahan obrolan. Bukan perkara huru-hara politiknya, melainkan soal masker wajah ‘bom nuklir’.

Sebuah perusahaan produk kosmetik di Korea Selatan, 5149, dengan berani memasarkan masker kecantikan Kim Jong-un dengan kemasan ‘bom nuklir’ yang disebut anti-kerut dan anti-air.

Diperkaya dengan air mineral dari Gunung Paektu–sebuah gunung suci di Korea Utara yang disebut sebagai tempat kelahiran Kim, masker itu dijanjikan mampu melembapkan, mencerahkan, dan memutihkan wajah.

Tak ayal, kehadiran masker itu pun bikin sejumlah perempuan Korea Selatan kepincut. Jeon (18), perempuan asal Korsel, mengaku tak mau tertinggal tren teranyar.

“Saya membeli satu karena saya pikir itu akan menjadi trending topic jika saya mengunggahnya di media sosial,” ujarnya mengutip The Telegraph.

Betul saja, beberapa waktu lalu media sosial dipenuhi oleh obrolan soal masker nuklir Kim Jong-un. Sederet komentar menuliskan tentang betapa lucunya produk tersebut.

Sam Kim

@samkimasia

These Kim Jong Un face masks are flying off the shelves in South Korea. Dubbed “nuke” masks, they will relieve the tension in your skin by moisturizing it with mineral water from Mt. Paektu, manufacturer claims.

119 people are talking about this

Mengutip Dazed Digital, produk tersebut juga dicetak dengan slogan bergaya propaganda. Beberapa di antaranya adalah “Segala puji untuk kelembapan kulit perempuan di Korea Utara dan Selatan!”, “Air mineral Gunung Paektu membuat kulit makin kencang,” dan “Haruskah kita melewati batas dengan kulit wajah yang putih?” 

Mengutip Washington Post, lebih dari 25 ribu masker wajah ini telah dijual secara daring dan luring sejak Juni 2018. Masker itu dijual seharga US$3,5 atau sekitar Rp51 ribu.

Namun, beberapa toko telah berhenti menjual masker nuklir itu, termasuk Pierrot Shopping, salah satu toko retail terkemuka di Negeri Ginseng.

Direktur Eksekutif 5149, Kwak Hyeon-ju mengatakan bahwa masker wajah nuklir itu merupakan bentuk perayaan sekali seumur hidup terkait pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di awal tahun ini.

“Saya tidak tahu apa arti Kim Jong-un di Korea Utara atau apa yang diwakilinya secara politik. Tapi, seluruh negara Korea Selatan senang,” kata Kwak.

Dalam akun Instagram-nya, 5149 merilis sebuah video promosi. Dalam video tersebut, masker kecantikan itu diibaratkan sebagai ‘bom nuklir yang meletus di wajah Anda’.

“Haruskah kita sekarang melewati perbatasan dengan wajah yang memutih?” tulis keterangan unggahan tersebut.

Namun, keputusan itu rupanya menuai kontroversi. Banyak orang menilainya sebagai ejekan yang hanya melemahkan Korea Utara. Hal itu banyak diutarakan oleh para aktivis kemanusiaan.

Berbeda dengan para aktivis kemanusiaan yang beramai-ramai mengaku tak suka dengan masker tersebut, sejumlah ahli kecantikan Korea Selatan justru cuek bebek menanggapinya.

“Beberapa tahun lalu, Korea Utara adalah ancaman terbesar bagi negara kita. Kim Jong-un dilihat sebagai diktator dan seorang tiran yang tak akan berhenti mengganggu perdamaian dunia. Sekarang, dia malah menjadi ‘ikon’ dari masker yang populer,” ujar ahli kecantikan Irene Kim, mengutip South China Morning Post.

Irene mengaku tak suka produk kecantikan digunakan untuk mempromosikan agenda politik tertentu dan memikat konsumen untuk membelinya tanpa petunjuk. Dia justru takut masker itu menjadi medium propaganda Korea Utara.

Hingga kini, Kim Jong-un atau pihak Korea Utara belum menyampaikan tanggapannya terkait keberadaan masker tersebut.

Sebelumnya, pejabat Korea Utara memprotes salah satu salon di London, Inggris, yang menggunakan wajah Kim di poster iklan diskon potongan rambut. “Bad hair day?” tulis keterangan dalam poster tersebut.

Mengutip NPR, kala itu Korea Utara meminta pihak salon untuk menarik poster tersebut. Poster itu dinilai sebagai perlakuan tak sopan terhadap pemimpin mereka. (asr/asr)

cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY