Balas Diintai Amerika, Dua Rudal Dongfeng Cina Meluncur ke Laut Cina Selatan

0

Pelita.online – Cina pamer kekuatan rudal balistiknya di Laut Cina Selatan dalam sebuah uji coba yang digelar pada Rabu, 26 Agustus 2020. Sebanyak dua rudal diluncurkan sekaligus yaitu DF-21D dari Provinsi Zhejiang dan DF-26B dari provinsi Qinghai.

Dua rudal menyalak sebagai jawaban atas pergerakan pesawat mata-mata Amerika Serikat, U-2, yang menyusup ke zona larangan terbang untuk memata-matai latihan perang Angkatan Laut Cina di lepas pantai utara negara itu. “Tindakan provokatif dan harus dihentikan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian.

Belakangan diketahui peringatan tersebut diterjemahkan Tentara Pembebasan Rakyat Cina dengan uji dua rudal Dongfeng yang memiliki spesifikasi kecepatan hipersonik dan bisa mengangkut hulu ledak nuklir. Uji rudal juga diketahui dari notifikasi yang disebar otoritas penerbangan Cina agar tidak ada pesawat yang mendekati wilayah tersebut.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat balik menanggapi uji coba rudal balistik yang dilakukan Cina sebagai ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut. Adapun latihan militer Cina di Laut Cina Selatan yang merupakan wilayah sengketa dituding merupakan sikap yang berlawanan dengan upaya meredakan ketegangan.

“Latihan semacam itu melanggar komitmen Cina di bawah deklarasi 2002 tentang Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan untuk menghindari kegiatan yang meningkatkan perselisihan dan mempengaruhi perdamaian,” ujar Pentagon yang diperkirakan diam-diam mengumpulkan data kerusakan target rudal balistik Cina itu untuk kepentingan pertahanannya.

Rudal DF-26B dan DF-21D Cina merupakan rudal balistik jarak menengah yang dirancang untuk menyerang kapal perang, khususnya kapal induk. Dengan daya jangkau sekitar 1.355 mil (DF-21D) dan 2.485 mil (DF-26), keduanya menjadi ancaman untuk setiap kapal perang yang tidak dilengkapi teknologi penangkis serangan rudal balistik.

Rudal Dong Feng-21D dibawa oleh truk khusus Wanshan WS2600 konfigurasi ban 10×8. Truk ini dilengkapi dengan sistem inflasi ban sentral, yang meningkatkan mobilitas di berbagai jenis medan, seperti lumpur, dan dan salju. Mobilitas ini membuat keberadaan DF-21D sulit dideteksi. businessinsider.com

Daya jangkaunya itu bisa lebih berbahaya lagi karena rudal Dongfeng bisa diluncurkan menggunakan kendaraan pengangkut yang mobile. Begitu melesat, kemampuan terbang hipersonik membuatnya lebih cepat daripada rudal antikapal pada umumnya.

Cina memang mengembangkan kedua rudal tersebut sebagai upaya mengantisipasi Kapal Induk Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut Cina Selatan. Daya jangkau yang dimiliki misil DF-26D diyakini mampu menjangkau kapal induk Amerika yang hendak menyerang sasarannya di Cina daratan.

Bahkan, dengan daya jangkaunya tersebut, rudal DF-26D dapat menjangkau Pasifik Barat, Samudera Hindia, fasilitas Amerika di Pulau Diego Garcia, bahkan Darwin di Australia.

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY