Pelita.online – Empat pelaku pemalakan di kawasan Blok F Tanah Abang, Jakarta Pusat, beraksi setiap Senin dan Kamis. Para pelaku meraup uang hingga ratusan ribu rupiah dari hasil pemerasan tersebut.
Lukman menyampaikan, para pelaku menyasar pedagang asal Tasikmalaya yang berjualan di Blok F, Tanah Abang. Para pedagang ini memang biasanya berjualan setiap Senin dan Kamis saja.
Pada saat pedagang itu keluar dari Blok F pulang berjualan, para pelaku mulai melakukan aksinya. Mereka menghadang mobil para pedagang dan memaksa meminta uang.
“Jadi mereka meminta uang dengan paksa. Jadi ketika dikasih tidak sesuai dengan keinginan mereka, misalnya dikasih Rp 500 mereka menolak, sehingga di situ ada unsur pemaksaan kekerasannya,” imbuhnya.
Para pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap dan sehari-hari di Pasar Tanah Abang. Mereka menjadi juru parkir (jukir) liar dan ‘Pak Ogah’ sebagai mata pencaharian sehari-hari.
Namun adanya aktivitas pedagang setiap Senin dan Kamis menjadi sasaran para pelaku untuk mendapatkan uang lebih banyak.
“Mereka tiap hari (di Pasar Tanah Abang) namun setiap Senin-Kamis mereka menyatakan Senin-Kamis lebih ramai ya situasi. Jadi ini membuat mereka datengdi setiap Senin dan Kamis. Mungkin kalau hari biasa mereka tidak rutin datang,” tutupnya.