Bertemu Dubes Swedia, Sandiaga janji beri kemudahan izin investasi

0

Jakarta, Pelita.Online – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Sandiaga S Uno bertemu dengan Dubes Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog, di Balai Kota DKI. Dalam kesempatan itu Johanna membawa serta delegasi bisnis yang akan meningkatkan investasinya di Jakarta, khusus bidang transportasi dan teknologi.

Sandiaga mengatakan berbagai perusahaan asal Swedia telah hadir di Jakarta sejak 1952. Hingga 2015, nilai investasinya mencapai USD 75 juta. Diharapkan dalam tiga sampai lima tahun ke depan nilai investasi bisa mencapai 200 juta Euro.

Sampai saat ini ada 80 perusahaan swasta asal Swedia yang berinvestasi di Jakarta. Dia berharap investasi terus meningkat sehingga lapangan kerja semakin luas dan beragam. Sandi juga menjanjikan kemudahan perizinan bagi perusahaan asal Swedia.

“Yang ingin kami hadirkan adalah lapangan kerja, lapangan kerja, dan lapangan kerja. Oleh karena itu kita akan menggelar kemudahan perizinan,” jelasnya.

“Kita harapkan lapangan kerja yang diciptakan dari kegiatan investasi dari Swedia bisa meningkat 50 hingga 75 persen penciptaan lapangan kerja baru yang berkualitas,” tambah Sandi.

Investasi perusahaan asal Swedia lebih dominan pada bidang transportasi urban seperti bus listrik, mobil listrik, teknologi digital untuk mengatur lalu lintas, lokomotif, gerbong, dan lain sebagainya. Beberapa merek bus untuk Transjakarta juga diimpor dari Swedia.

“Di Transjakarta sudah ada 222 unit dan merek Volvo sebanyak 128 unit dalam proses pembahasan Transjakarta,” sebutnya.

Investasi asing di Jakarta beri keuntungan jangka panjang untuk investor

Sandiaga menyampaikan 80 persen investasi asing di Jakarta memberikan keuntungan jangka panjang bagi para investornya. Apalagi yang bermitra langsung dengan Pemprov DKI.

Karena itulah dia tak khawatir para investor asing akan meninggalkan Jakarta karena indeks toleransi di kota ini yang sangat rendah. Rendahnya indeks toleransi, kata Sandi, justru menjadi tantangan bagi pihaknya.

“Tapi yang bisa kita tunjukkan adalah siapa yang berinvestasi di Jakarta selama ini menunjukkan kinerja yang sangat positif. Hampir dipastikan lebih dari 80 persen investasi asing yang masuk di Jakarta memberikan keuntungan jangka panjang untuk para investornya. Apalagi yang bermitra dengan pemprov,” jelasnya.

Dengan kemudahan perizinan yang dijanjikan kepada investor asing, dia yakin target Jakarta masuk 40 besar kemudahan berinvestasi dapat tercapai. Memastikan kondusivitas wilayah Indonesia secara umum disampaikan Sandi merupakan tugas Presiden. Kondisi itu juga sangat berpengaruh besar terhadap iklim investasi.

“Kami melihat tugas dari Presiden untuk memastikan Indonesia dan salah satunya Jakarta, tugasnya berat untuk mendorong kemudahan berinvestasi untuk lima tahun ke depan di bawah rangking ke-40,” jelasnya.

Pihaknya tak hanya fokus pada peningkatan nilai investasi tapi bagaimana investasi itu berimplikasi besar pada penyediaan lapangan pekerjaan. Hal itulah yang menjadi dampak konkret investasi.

Hari ini, Sandi bertemu dengan Dubes Swedia dan delegasi bisnis. Dalam pertemuan itu, berbagai perusahaan Swedia menargetkan 2.000-2.500 lapangan kerja baru yang berkualitas di Jakarta.

“Jadi bukan lapangan kerja yang berorientasi upah murah, tapi lapangan kerja yang berorientasi kualitas daripada jenis pekerjaannya sendiri dan kekinian sekali yaitu mengikuti tren perekonomian baru atau the new economy,” tandasnya.

Merdeka.com

LEAVE A REPLY