Biaya Proyek Kereta Cepat Membengkak, Indef: Ada Perencanaan yang Salah

0

Pelita.online -Peneliti Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Dzulfian Syafrian, menyoroti banyaknya proyek infrastruktur yang dinilai kurang direncanakan dengan matang, padahal dibiayai utang. Salah satu proyek yang ia soroti adalah pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pasalnya, biaya proyek sepur kilat itu dikabarkan membengkak dan pengerjaannya lebih lambat dari rencana awal. “Nah ini kan masa iya proyek sebesar kereta cepat Bandung-Jakarta bisa mis-anggaran. Itu kan harus selesai di awal. Ada perencanaan yang salah,” ujar dia dalam webinar, Rabu, 24 Maret 2021.

Nantinya, kalau proyek itu telah selesai pun, kata peneliti Indef ini, kereta cepat Jakarta-Bandung akan menghadapi perkara lain kalau harganya tidak kompetitif dibanding moda transportasi yang sudah ada, seperti jasa travel antar kota.

Belum lagi, menurut dia, masyarakat yang bepergian Bandung-Jakarta lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi. “Apakah ini sudah melalui perencanaan matang? saya meragukan itu.”

Dzulfian lantas mengingatkan bahwa sebelumnya sudah ada megaproyek yang memakan anggaran besar namun akhirnya malah mangkrak, misalnya Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Ia mengatakan bandara yang harusnya menjadi hub penerbangan bagi masyarakat Jawa Barat saat ini malah sepi penerbangan.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY