Black Friday, Konsumen AS Tidak Terpengaruh Pandemi

0
FILE PHOTO: The logo of Amazon is seen at the company logistics centre in Boves, France, August 8, 2018. REUTERS/Pascal Rossignol/File Photo

Pelita.online – Pandemi Covid-19 tidak mengurangi nafsu belanja warga AS tetapi cara mereka berbelanja tahun ini berubah drastis. Pusat perbelanjaan yang biasanya ramai orang-orang mengantre dari pagi, kini tampak sepi. Sebagian besar berbelanja secara online.

Hari Jumat (27/11/2020) adalah Hari Thanksgiving atau juga disebut dengan Black Friday, hari di mana peritel berlomba-lomba memberikan diskon dan konsumen berpesta belanja untuk kebutuhan Natal. Black Friday juga menjadi barometer daya beli AS.

Menurut Adobe Analytics, belanja online Black Friday mencatat rekor baru US$ 5,1 miliar, naik 21,5% dibandingkan Black Friday tahun sebelumnya. Data ini dikumpulkan dari 80 besar peritel online terbesar di AS. Hampir separuh uang tersebut dibelanjakan untuk membeli smartphone.

Tingginya angka belanja online menegaskan perkiraan para analis sebelumnya: Konsumen semakin menghindari ke mal dan memilih belanja dari rumah saja.

Peritel juga berhati-hati. Sebagian memilih menutup toko mereka atau buka lebih telat dari biasanya. Meski demikian, asosiasi peritel AS tetap optimistis di tengah-tengah pandemi. National Retail Federation memperkirakan belanja musim liburan akan naik 3,6%-5,2% tahun ini ke sekitar US$ 755,3 miliar dan US$ 766,7 miliar. NRF mengatakan sebagian besar belanja ritel akan dilakukan secara online. NRF memproyeksikan belanja online naik 20%-30% tahun ini.

LEAVE A REPLY