Blue Bird Dirikan Anak Usaha Baru Bidang Pos dan Kurir

0
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).

Pelita.Online, Jakarta — PT Blue Bird Tbk melakukan diversifikasi dengan membentuk anak usaha baru yang bergerak di bidang transportasi, pos dan kurir bernama PT Trans Antar Nusabird.

Berdasarkan data yang dikutip dari keterbukaan informasi, Trans Antar Nusabird didirikan oleh Blue Bird dan PT Big Bird Pusaka. Pendirian usaha telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 1 Februari 2019.

“Perseroan bergerak di bidang usaha transportasi, pergudangan, pos dan kurir, pariwisata, perdagangan, jasa persewaan, agen perjalanan, dan jasa keuangan,” demikian terungkap dalam keterangan tertulis yang telah ditandatangani Direktur Utama Blue Bird Purnomo Prawiro, Senin (4/2).

Pada tahap awal, perseroan memiliki modal dasar Rp400 miliar, terdiri dari 400 ribu saham dengan nilai nominal Rp1 juta per saham. Selain itu, modal ditempatkan tercatat senilai Rp110 miliar dan modal disetor sebesar Rp110 miliar.

Berdasarkan kepemilikan, Blue Bird menggenggam 99,9 persen atau 109.890 saham Trans Antar Nusabird. Sedangkan Big Bird Pusaka memiliki 110 saham atau 0,1 persen dari total saham.

Disebutkan, tujuan pendirian perusahaan ini adalah untuk memperluas usaha dari grup perseroan. Nantinya, perusahaan baru tersebut akan menunjang kegiatan operasional grup perseroan.

Sebelumnya, Blue Bird bekerja sama dengan Mitsubishi UFJ Lease & Finance Co. Ltd. dan PT Takari Kokoh Sejahtera (TKS) membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) di bidang lelang bernama PT Balai Lelang Caready.

Modal dasar perusahaan patungan tercatat sebesar Rp23 miliar, dengan komposisi kepemilikan BIRD sebesar 51 persen, dan MUL Group sebesar 49 persen.

Pada 2018, pemilik grup perusahaan taksi Blue Bird Purnomo Prawiro keluar dari daftar 50 orang terkaya versi majalah Forbes. Padahal, tahun sebelumnya ia menempati posisi ke-45 orang terkaya di Indonesia dengan harta mencapai US$640 miliar atau sekitar Rp8,6 triliun.

Saat ini, orang terkaya pada urutan paling bawah dalam daftar Forbes disematkan kepada Abdul Rasyid, pemilik perusahaan sawit Sumbermas Sarana. Total kekayaannya mencapai US$600 miliar.

Dikutip dari Forbes, keluarnya Purnomo dari daftar orang terkaya di Indonesia seiring dengan turunnya harga saham Blue Bird. Penurunan saham terutama akibat makin ketatnya persaingan perusahaan dengan taksi online.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY