Bocah Penyebab Kebakaran Hutan di Oregon Didenda Rp 522 Miliar

0
Oregon Wildfire (Foto: Reuter/Noah Berger)

Pelita.Online – Seorang remaja yang memulai kebakaran besar di Columbia River Gorge di Oregon tahun lalu dikenakan denda sebesar hampir USD 37 juta atau sekitar Rp 522 miliar. Meskipun sang hakim menyadari bocah itu tak akan mampu membayar tagihan sebesar itu dan kemudian menangguhkannya.

Dilansir Associated Press Selasa (22/5), pengadilan Hood River, John A. Olson mengatakan sang anak harus membayar denda total USD 36.618.330,24. Rincian uang ganti rugi tersebut adalah untuk menutupi biaya pemadam kebakaran, perbaikan dan pemulihan ke jurang, serta kerusakan bangunan.

Dia juga diperintahkan untuk melakukan 1.920 jam pelayanan masyarakat untuk Dinas Kehutanan AS, lima tahun masa percobaan, dan menulis lebih dari 150 surat permintaan maaf kepada mereka yang terkena api dampak kebakaran.

Terdakwa anak berusia 15 tahun dari Vancouver, Washington, awal tahun ini mengakui kesalahannya. Ia mengaku melemparkan dua kembang api ke Eagle Creek Canyon pada 2 September 2017. Api tersebut kemudian menyebar dengan cepat, menjalar hingga 48.000 hektar.

Kebakaran itu menyebabkan banyak evakuasi, penghentian perpanjangan jalan raya antarnegara bagian utama, dan kehancuran ke objek wisata.

Oregon Wildfire

Oregon Wildfire (Foto: Reuter/Noah Berger)

Pada sidang pekan lalu, pengacara anak itu mendesak agar hukuman yang diberikan lebih “masuk akal dan rasional.” Menurutnya jumlah denda sebesar itu sangat tidak masuk akal dikenakan untuk seorang minor. Pembayaran denda ini sepenuhnya tanggung jawab si anak, bukan orang tuanya, yang merupakan pendatang di Amerika.

Namun, Hakim Olson mengatakan hukuman dan denda tersebut “jelas seimbang dengan pelanggarannya, karena tidak melebihi total kerugian dari kerusakan yang disebabkan oleh si anak.” Ia juga meminta petugas untuk membantu si anak untuk mengatur jadwal pembayaran.

Diberitakan The Oregonian, setelah dinyatakan bersalah di pengadilan pada Februari lalu, bocah ini mengatakan permintaan maaf dan memohon pengampunan.

“Saya tahu saya harus hidup dengan keputusan buruk ini selama sisa hidup saya, tetapi saya telah belajar dari pengalaman ini dan akan bekerja keras untuk membantu membangun kembali komunitas dengan cara apa pun yang saya bisa,” tuturnya. “Sekarang saya menyadari betapa penting untuk berpikir sebelum bertindak karena tindakan saya dapat menimbulkan konsekuensi serius.”

Undang-undang negara ini memungkinkan Departemen Pendapatan Oregon untuk menata rekening bank atau cek gaji anak-anak. Jika dia meminta pengembalian pajak atas pengembalian pajaknya, negara bisa mengambilnya. Jika dia menang lotere, negara juga bisa mengumpulkan semua kemenangannya.

kumparan.com

LEAVE A REPLY