BPS Beber Dampak Harga BBM Naik ke Inflasi September 2023

0

pelita.online – Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyebut kenaikan harga BBM nonsubsidi menyumbang inflasi September 2023, meski tidak terlalu signifikan.
Amalia merinci kenaikan harga BBM nonsubsidi pada awal bulan lalu menyumbang 0,06 persen terhadap inflasi September yang menyentuh 0,19 persen secara bulanan (month to month/mtm). Sedangkan inflasi September 2023 secara tahunan (year on year/yoy) berada di level 2,28 persen.

“BBM nonsubsidi pada umumnya dikonsumsi rumah tangga menengah atas, terutama konsumsi alat transportasi pribadi sehingga dampaknya lebih dirasakan pengeluaran rumah tangga tersebut dan dampak lanjutannya tidak terlalu terasa ke pelaku usaha,” katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/10).

“Sehingga kalau kita lihat tren inflasi lebih disebabkan faktor lain, bukan karena kenaikan harga BBM nonsubsidi. Jadi, transmisinya relatif terbatas karena BBM nonsubsidi ini hanya dirasakan kelompok masyarakat tertentu saja,” sambung Amalia.

Di lain sisi, ia menjelaskan dampak kenaikan harga BBM nonsubsidi pada September 2022 lalu yang membuat indeks harga konsumen (IHK) melonjak hingga Agustus 2023. Bahkan, efek kenaikan BBM di tahun ini masih lebih kecil ketimbang dampak lonjakan harga BBM tahun lalu.

Akan tetapi, Amalia mengatakan dampak kenaikan harga BBM di tahun lalu sudah tidak terasa di September 2023 ini.

Amalia merinci penyumbang inflasi September 2023 terbesar secara yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau 2,28 persen. Lalu, diikuti kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil inflasi 1,08 persen serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen.

“Komponen yang dominan memberikan andil selama setahun terakhir adalah rokok kretek filter, rokok putih, rokok kretek, tarif kereta api, dan tarif air minum PAM. Komoditas yang memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, bawang putih, daging ayam ras, kentang, dan tahu mentah,” rinci Amalia.

Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi terbesar secara bulanan adalah beras dengan andil 0,18 persen serta bensin sebesar 0,6 persen imbas kenaikan harga BBM nonsubsidi. Ada juga sumbangsih 0,01 persen beberapa komoditas lain, seperti tarif pulsa ponsel; biaya kuliah atau akademik; rokok kretek filter; hingga daging sapi.

Terlepas dari itu, harga BBM nonsubsidi naik lagi di awal Oktober 2023 ini. Kenaikan ini meliputi pertamax, pertamax green 95, pertamax turbo, dexlite, dan pertamina dex.

Harga BBM nonsubsidi Pertamina 1 Oktober di DKI Jakarta

Pertamax: Rp14 ribu (naik Rp700)
Pertamax green 95: Rp16 ribu (naik Rp1.000)
Pertamax turbo: Rp16.600 (naik Rp700)
Dexlite: Rp17.200 (naik Rp850)
Pertamina dex: Rp17.900 (naik Rp1.000)

sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY