Pelita.online – Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri bakal menggencarkan operasi tes urine kepada anggota kepolisian yang berdinas di kota-kota besar atau memiliki banyak tempat hiburan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.
Operasi tes urine ini dilakukan menyusul terbongkarnya kasus Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi bersama 11 anak buahnya yang diduga terlibat kasus narkoba.
“Kami akan melakukan cek urine terhadap anggota yang berdinas di lokasi-lokasi yang banyak tempat hiburan dan juga menjadi perdagangan narkoba untuk upaya pencegahan,” kata Kadiv Propam Polri, Inspektur Jenderal Ferdy Sambo kepadaCNNIndonesia.com, Jumat (19/2).
Ferdy menyatakan operasi tes urine anggota Korps Bhayangkara ini dilakukan mendadak di seluruh markas kepolisian.
Jenderal bintang dua itu kembalali mewanti-wanti jajaran kepolisian di daerah tak terlibat masalah narkoba. Ia tak segan memecat dan memproses hukum polisi terlibat narkoba.
“Ke depan kami melakukan secara rutin. Astanaanyar kan banyak hiburan,” ujarnya.
Kasus Kapolsek Astanaanya Kompol Yuni bermula saat Propam mengusut anak buahnya yang kedapatan mengkonsumsi narkoba. Hasil tes urine Kompol Yuni positif mengandung zat amphetamine alias sabu.
Kompol Yuni langsung dicopot sebagai perwira menengah (Pamen) Polda Jabar dalam rangka proses penyidikan. Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolda Jabar dengan nomor ST/267/II/KEP/2021 tertanggal 17 Februari.
Sumber : Cnnindonesia.com
