Cara Menyelamatkan dan Merawat Hewan yang Terjebak Banjir

0

Pelita.online – Banyak hewan peliharaan terjebak saat banjir merendam kawasan Jakarta dan sekitarnya di awal tahun 2020. Anda dapat memanfaatkan barang-barang di sekitar untuk menyelamatkan hewan seperti anjing dan kucing yang terjebak banjir.

Hewan-hewan itu membutuhkan evakuasi segera ke tempat yang lebih aman dan tidak membahayakan. Beberapa bahkan perlu perawatan dan pengobatan dari dokter hewan. Hewan yang terjebak banjir umumnya dapat mengalami kedinginan, kelaparan, kehausan, dan sejumlah cedera.

Pendiri dan Ketua Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru Tona menjelaskan sejumlah langkah untuk menyelamatkan hewan yang terjebak banjir. Berikut caranya.

1. Perhatikan lokasi
Pertama sekali, perhatikan lokasi tempat hewan terjebak. Pahami jalur evakuasi sebelum menolong hewan yang terjebak. Ini akan memudahkan dan mempercepat proses evakuasi hewan.

2. Tetap tenang
Dekati dan panggil hewan-hewan tersebut dalam keadaan tenang dan jangan panik. Tunjukkan niat baik untuk menolong dan bukan untuk mencelakai.

“Tetap tenang, karena anjing dan kucing dapat merasakan aura kita. Kalau tenang, santai, dan tidak panik, mereka juga akan tenang. Tunjukkan [bahwa] kita bukan ancaman untuk mereka,” kata Doni kepada CNNIndonesia.com, Jumat (3/1).

3. Peralatan yang digunakan
Gunakan peralatan yang dapat membantu untuk memindahkan hewan. Idealnya sejumlah peralatan seperti perahu karet, tali, dan handuk tebal diperlukan untuk mengevakuasi hewan.

Handuk tebal berguna untuk menghindari cakaran mengenai tangan. Tali kekang yang dikaitkan pada leher juga dapat digunakan untuk memudahkan mengontrol anjing.

Namun, dalam kondisi darurat seperti banjir, Doni menyebut peralatan apa saja dapat digunakan demi keselamatan hewan.

“Jika tidak ada, apa pun yang mengapung seperti ember, baskom, kasur angin dapat dipakai,” ucap Doni.

Ilustrasi. Tetap tenang menjadi salah satu cara menyelamatkan hewan yang terjebak banjir. (CNN Indonesia/ Andry Novelino)

4. Pindahkan anjing
Ajak hewan untuk berpindah ke tempat yang aman seperti perahu karet. Menggendong hewan peliharaan juga dapat dilakukan jika situasi memungkinkan.

5. Perhatikan kondisi anjing
Perhatikan kondisi anjing setelah dievakuasi. Lihat kemungkinan luka atau cedera lain yang terjadi pada hewan. Jika membutuhkan perawatan dan pengobatan, hewan mesti segera dibawa ke klinik atau dokter hewan.

Tanda-tanda fisik hewan yang membutuhkan perawatan ke dokter adalah yang memiliki luka besar, patah kaki atau badan, muntah-muntah, mencret darah, dan suhu badan yang tak normal.

Jika tidak memiliki tanda-tanda tersebut, hewan dapat dirawat sendiri.

Berikut cara merawat hewan setelah proses evakuasi.

1. Keringkan hewan
Bersihkan dan keringkan tubuh hewan peliharaan setelah proses evakuasi. Proses ini berguna untuk menjaga agar si hewan peliharaan tak lagi kedinginan.

2. Beri makanan dan minuman perlahan
Doni menyarankan agar segera memberi makanan dan minuman pada hewan secara perlahan. Ini berguna agar perut hewan tidak kaget setelah lama tidak mendapatkan makanan.

“Jangan langsung banyak karena pencernaan mereka bisa kaget dan berimbas pada kesehatan. Pelan-pelan saja agar bisa beradaptasi,” tutur Doni.

Pastikan pula anjing atau kucing terhidrasi dengan baik.

3. Hangatkan tubuh
Pastikan tubuh hewan dalam keadaan hangat. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan suhu ruangan tempat hewan berada. Anda juga bisa menggunakan bantuan lampu pijar 5-10 watt di dalam kandang.

“Cara lain bisa menggunakan botol kaca yang diisi air panas dan dibungkus handuk dan dekatkan ke tubuh hewan,” ucap Doni.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY