Pelita.online – Perseturuan antara Amerika Serikat (AS) dan China seputar transparansi virus corona masih berlanjut.
Teranyar, Menteri Pertahanan AS Mark Esper menyebut sulit untuk memercayai informasi dari Partai Komunis China. Dia juga menegaskan China telah menyesatkan dan membodohi AS.
Menanggapi pernyataan tersebut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian meminta AS berhenti memolitisasi pandemi Covid-19 dan fokus menangani wabah di dalam negeri.
Menurut Zhao, China telah melakukan langkah pencegahan dan pengendalian secara komprehensif, teliti, dan semua dilakukan secara terbuka dan bertanggung jawab sejak awal wabah.
China, lanjut dia, secara aktif juga mempromosikan kerja sama internasional dalam mengendalikan pandemi.
“Jika AS diperdaya atau tidak mendapat informasi yang memadai di masa-masa awal, bagaimana mungkin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merilis tindakan pencegahan terhadap penyakit virus corona pada 15 Januari? Mengapa AS mengumumkan keputusan pada 25 Januari untuk menutup konsulatnya di Wuhan dan menarik semua stafnya? Mengapa pada 2 Februari AS melarang masuk warga negara China dan warga negara asing yang telah berada di China dalam 14 hari terakhir?” tutur Zhao, dikutip dari Xinhua, Sabtu (18/4/2020).
Dia menegaskan, AS mendeskriditkan China karena tak mampu mengatasi penyebaran virus di dalam negeri. Menutupi fakta dan melemparkan kesalahan kepada pihak lain tak akan membantu negara itu mengendalikan wabah.
Virus corona, kata dia, hanya bisa dikalahkan jika komunitas internasional bersatu dan berjuang bersama.
Sumber : iNews.id
