Daerah Belum Tahu Jatah Vaksin yang Akan Disalurkan oleh Pusat

0
(FILES) In this file photo taken on August 13, 2020, a lab technician sorts blood samples for a COVID-19 vaccination study at the Research Centers of America in Hollywood, Florida. - The Trump administration has urged US states to get ready to distribute a potential Covid-19 vaccine by November 1, media reported on September 2, 2020, in the latest sign of the accelerating race to deliver a vaccine by year's end. "CDC urgently requests your assistance in expediting applications for these distribution facilities," read a letter from Robert Redfield, director of the Centers for Disease Control and Prevention, quoted by The Wall Street Journal. (Photo by CHANDAN KHANNA / AFP)

Pelita.online – Pemerintah daerah saat ini tengah mendata jumlah orang yang bakal mendapatkan vaksinasi Covid-19 sesuai kriteria yang diberikan oleh pemerintah pusat. Meski demikian, daerah tidak tahu jatah atau berapa jumlah vaksin yang akan disalurkan ke daerahnya.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan di Medan, Senin (19/10/2020).

“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menggunakan mekanisme dan berpedoman pada petunjuk teknis dari pemerintah pusat dalam melakukan vaksinasi,” kata Alwi.

Pihaknya akan menyiapkan pemetaan dalam melakukan vaksinasi nanti. Segala sesuatunya akan dipersiapkan dalam rencana vaksinasi mendatang. “Ini masih dalam pembahasan,” ujar Alwi.

Ditambahkan, sampai saat ini pihaknya belum memperoleh konfirmasi berapa jumlah vaksin yang akan disalurkan oleh pusat. Namun pihaknya saat ini sudah menyiapkan skenario. “Langkah yang diperlukan dengan memprioritaskan orang yang akan diberikan suntikan vaksin. Misalnya, tenaga kesehatan, satuan tugas maupun lainnya,” katanya.

Pemberian vaksin itu tergantung pada vaksin yang diterima dari pusat. Jika vaksin yang diterima terbatas maka tenaga kesehatan yang pertama diprioritaskan. “Jika vaksin yang kami terima dalam jumlah lebih besar tentunya lebih baik lagi. Pemberian vaksin bisa dilanjutkan di kawasan yang paling banyak kasus positif Covid-19,” katanya.

Seperti diberitakan, tidak semua penduduk bakal mendapatkan vaksinasi. Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemkes), Dr Achmad Yurianto, guna menekan penularan Covid-19 tidak perlu 100% penduduk diimunisasi.

Cukup di sekitar 70% populasi penduduk sudah bisa mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas. Dari dasar perhitungan itu maka ditargetkan sekitar 160 juta penduduk Indonesia akan mendapatkan vaksin Covid-19.

Jika platform vaksin yang dipakai adalah yang dual dosis atau dua kali suntik, maka kebutuhan vaksin yang akan disediakan adalah 320 juta dosis. Penduduk yang akan mendapatkan penyuntikkan adalah berusia 18 tahun sampai 59 tahun karena uji klinik vaksin Covid-19 memang untuk rentang usia tersebut.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY