Dampak Karhutla di Sektor Pariwisata: Kabut Asap hingga Wisatawan Pergi

0

pelita.online – Pengamat pariwisata Azril Azahari menyebut sejumlah dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada sektor pariwisata. Apa saja?

Azril menyebut Karhutla bisa berdampak pada citra negatif pariwisata Indonesia. Karhutla juga menunjukkan ketidakmampuan menanggulangi sumber kebakaran, serta mengurangi dampak kabut asap.

“Padahal Karhutla sudah berlangsung lama dan hampir setiap tahun selalu muncul,” kata Azril pada Tempo, Senin, 9 Oktober 2023.

Dia menuturkan, setiap wisatawan mancanegara alias Wisman tentu khawatir Karhutla bisa berdampak pada negaranya. Apalagi jika negaranya merupakan negara tetangga.

*Hal ini tentunya sangat berakibat dengan menurunnya jumlah kunjungan Wisman,” ujar Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) ini.

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memperkirakan Karhutla masih berpotensi terjadi di wilayah tiga provinsi pada hari ini.

Situs BMKG yang dipantau Antara pada Selasa, 10 Oktober 2023 mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi Karhutla di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan fenomena El Nino berdampak pada perubahan pola curah hujan, suhu udara yang meningkat, dan kecenderungan peningkatan titik panas di wilayah-wilayah yang rawan Karhutla.

Ia memprediksi El Nino akan berlangsung hingga awal 2024. Tapi dampaknya akan berkurang saat mulai memasuki periode musim hujan yang akan berakhir secara bertahap pada akhir Oktober dan mulai transisi hujan pada November 2023.

“Saat musim hujan, pengaruh El Nino tidak sedahsyat saat ini. Diharapkan sesuai prediksi kemarau panjang ini berakhir di Oktober dan mulai transisi di November,” tutur Dwikorita.

sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY