Desainnya Dituduh Illuminati, RK Tunjukkan Masjid-masjid Rancangannya

0

Pelita.online – Bentuk segitiga Masjid Al-Safar yang dirancang Ridwan Kamil ramai dibahas karena dikaitkan dengan Illuminati. Ridwan Kamil menegaskan isu itu tidak benar. Ia pun angkat bicara soal desain-desain masjid yang dia buat.

Ridwan Kamil, yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat, memang memiliki latar belakang arsitektur. Karyanya tersebar tidak hanya di Indonesia, tapi juga luar negeri.

Di Instagram, pria yang akrab disapa Emil ini mengunggah aneka bentuk masjid yang dia rancang. Tidak hanya segitiga, ada pula yang berbentuk kubah hingga kotak.

“Mendesain masjid adalah salah satu minat terkuat atau passion saya. Karena bukan ustaz, minimal saya berdakwah dengan menghadirkan infrastruktur dakwah, yaitu ragam masjid di seluruh dunia yang sempit dan sementara ini. Saya ingin menyumbangkan kemajuan seni dan arsitektur Islam. Estetika Islam sangat kuat di geometri. Maka dari itu, setiap desain masjid selalu berusaha baru dan geometri berbeda,” papar Emil di Instagram, Jumat (31/5/2019).

“Hasilnya beragam dari 1/2 kubah, multikubah, kotak, silinder, tradisional sampai dengan bentuk-bentuk poligon seperti segitiga,” tambahnya.

Emil mengatakan desain masjid berbeda-beda karena disesuaikan dengan geografi, iklim, ukuran, budaya, dan lain-lain. Masjid Al-Safar, yang sedang ramai dibahas karena berbentuk segitiga, dibuat berdasarkan hasil riset teori folding architecture alias lipatan. Seperti origami, hasilnya adalah lekukan dan ruang berbentuk segitiga.

“Jika hasilnya ditafsir macam-macam, itu dipersilakan. Seperti Monas yang ditafsir macam-macam. Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al-Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol-simbol Illuminati itu adalah kesimpulan keliru. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan,” tegas mantan Wali Kota Bandung ini.

Emil ikhlas dan memaafkan pihak-pihak yang memviralkan tafsir yang salah soal Masjid Al-Safar tanpa tabayun. Bagi Emil, isu itu merusak nama baik dan keimanannya.

“Isu ini pernah dihebohkan oleh pihak yang sama di zaman pilgub 2018 untuk menjelekkan saya saat kampanye. Saya sudah maafkan, move on, dan saya hanya berdoa. Alhamdulillah, Allah SWT ternyata lebih mengabulkan doa saya, bukan doa dan harapan mereka,” ungkap Emil.

Alumni ITB ini bertekad tidak akan berhenti berkarya karena baginya itu adalah bagian dari tugas Allah SWT. Emil mengaku bahagia setiap melihat masjid-masjid yang didesainnya makmur dan ramai.

“Selama saya yakini, saya tidak melanggar syariat Allah SWT dan tidak melakukan apa yang difitnahkan, omongan dan caci maki manusia mah tidak akan menggetarkan iman dan keyakinan saya. . faidza azzamta fatawakkal Alallah. Hatur Nuhun,” tutupnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY