Di Bawah Perintah Biden, AS Jatuhkan Sanksi Pertama ke Iran

0

Pelita.online – Pemerintah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjatuhkan sanksi pertamanya terhadap Iran.

Sanksi dijatuhkan kepada dua pejabat tinggi Teheran atas tuduhan pelecehan terhadap tahanan politik. Langkah ini diambil sebagai penegasan bahwa hak asasi manusia akan menjadi prioritas.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan dua pejabat itu, Ali Hemmatian dan Masoud Safdari, yang tergabung dalam Korps Garda Revolusi Iran terlibat dalam penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi lainnya terhadap tahanan politik selama aksi protes 2019-2020.
“Kami akan terus mempertimbangkan semua alat yang tepat untuk membebankan tanggung jawab kepada mereka atas pelanggaran hak asasi manusia di Iran,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan, Selasa (9/3) seperti dikutip dari AFP.

Meski Biden mendukung kembalinya diplomasi dengan Iran namun ia tetap bersikeras bahwa AS akan menjadikan HAM sebagai prioritas, termasuk dengan para sekutu AS seperti Arab Saudi.

Berbeda dengan hukuman besar-besaran terhadap ekonomi Iran saat Donald Trump memimpin, sanksi tersebut tergolong kecil, yakni larangan pejabat tersebut beserta keluarga untuk mengunjungi Amerika Serikat.

Blinken mengatakan bahwa Amerika Serikat akan “menuntut pemerintah Iran memperlakukan rakyatnya dengan hormat dan bermartabat.”

Langkah itu dilakukan saat Iran mengupayakan pencabutan sanksi yang diberlakukan Trump, termasuk upayanya memblokir semua ekspor minyak, sebelum kembali mematuhi perjanjian pakta nuklir 2015.

Blinken juga mendesak Iran untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai mantan agen FBI Bob Levinson yang telah hilang 14 tahun.

“Kami menyerukan kepada pemerintah Iran untuk memberikan jawaban yang kredibel atas apa yang terjadi pada Bob Levinson dan untuk segera dan dengan aman membebaskan semua warga AS yang ditawan secara tidak adil di Iran,” kata Blinken.

Levinson menghilang pada tahun 2007 di pulau Kish, Iran. Ia disebut tengah menyelidiki penyelundupan rokok, meskipun sebuah laporan kemudian mengatakan dia melakukan misi jahat CIA.

Namun pada bulan Desember, pemerintahan Trump menyimpulkan bahwa Levinson kemungkinan tewas dan menyebut Iran bertanggung jawab atas kematian itu.

Setidaknya ada empat orang Amerika lainnya yang diyakini ditahan atau dilarang meninggalkan Iran termasuk Baquer Namazi, mantan pejabat UNICEF berusia 84 tahun, dan putranya yang seorang pengusaha.

LEAVE A REPLY