Diadang, Ribuan Orang Gagal Ikut Tabligh Akbar PA 212 di Solo

0

Pelita.Online, Solo – Peserta Tabligh Akbar Presidium Alumni (PA) 212 mengalami pengadangan. Akibatnya mereka tak bisa bergabung dalam acara yang dipusatkan di Bundaran Gladak, Solo.

Panitia Tabligh Akbar PA 212 Solo Raya, Suhadi mengatakan ada ribuan peserta yang gagal mengikuti acara berupa pengajian itu. Mereka mengaku dihentikan oleh aparat kepolisian di tengah jalan. Bahkan, hanya berjarak 200 meter dari lokasi tabligh akbar ada tiga ratusan peserta yang dihalangi dengan pagar sehingga tak bisa bergabung dengan peserta lain di Bundaran Gladak.

“Dari Yogya, Semarang, dan wilayah Jawa Timur yang mau ikut terpaksa pulang karena ada pencegatan,” ungkapnya saat berorasi, Ahad (13/01/2018).

Ia juga mengaku mendapat banyak ungkapan keresahan dari peserta tabligh akbar karena adanya pencegatan atau pemeriksaan kendaraan dari pihak berwajib. Peserta yang berasal dari Boyolali, misalnya, yang mengadu bahwa pihak kepolisian hanya mencegat warga yang mengenakan pakaian serba putih atau busana muslim. Sementara, warga yang mengenakan pakaian biasa tidak diperiksa.

“Kita doakan, yang belum bisa hadir atau yang terhalang bersama kita di sini mendapat pahala yang setimpal,” ujarnya.

Tidak hanya yang berada di perjalanan saja yang mengalami hal tersebut. Bahkan, ratusan peserta yang hendak mengikuti tabligh akbar tersebut juga dihambat di beberapa titik tak jauh dari lokasi acara. Salah satunya berada di timur Bundaran Gladak.

Massa dihalangi dengan pembatas yang bertuliskan Dishub dan dijaga oleh beberapa aparat kepolisian. Mendapati hal tersebut, beberapa massa protes dab meminta untuk masuk mengikuti tabligh akbar. Meski diprotes massa, petugas kepolisian yang bersiaga tidak menjawab dan tetap berjaga ekspresi dingin.

Hingga acara berakhir, pembatas tersebut tak juga dibuka. Akhirnya, massa yang tertahan melantunkan shalawat bersama di tempat itu. “Masyaallah, maunya apa ini? Tadi di jalan dihadang-hadang, memperlambat perjalanan ke sini. Lha, sampai sini kok tetap saja diadang,” ujar Suyitno, peserta dari Boyolali.

Suyitno mengatakan dalam perjalanan menuju lokasi Tabligh Akbar PA 212 Solo Raya ia diberhentikan sebanyak dua kali dan berhasil melanjutkan kembali. Namun, menurutnya banyak peserta yang tidak bisa melanjutkan perjalanan, yang akhirnya memutuskan kembali pulang.

Di tengah massa yang tertahan adangan aparat, seorang bocah terdengar melontarkan pertanyaan kepada ayahnya. Saat itu dia berkumpul bersama ratusan orang di bawah terik matahari pukul 09.45 WIB.

Jarene meh pengajian yah (katanya mau pengajian yah)?,” tanya si bocah polos.

Celotehan bocah itu mengundang tawa dan senyuman orang-orang disekitarnya. Ayahnya pun hanya menjawab singkat, “Lha itu di depan sana, tapi disuruh nunggu di sini,” jawab ayahnya.

Presidium Alumni 212 mengadakan Aksi Damai dan Tabligh Akbar dengan tema “Putihkan Solo, dan Kibarkan Bendera Tauhid” di bundaran Gladak, Solo, Jawa Tengah pada Ahad (13/01/2019). Acara yang dikomandoi oleh PA 212 Solo Raya ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, seperti Ustadz Fadlan Garamatan, Amien Rais, Ketua PA 212 Slamet Ma’arif, Ustadz Aris Munandar dan lain-lain.

Kinlat.net

LEAVE A REPLY