Dior, Katedral, dan Pesona Magis Puisi Visual

0

Pelita.online – Suasana muram terasa magis dalam fashion show Dior pada gelaran Paris Fashion Week, Selasa (29/9). Deretan model melenggang di antara set katedral yang magis, bersama iringan akapela dengan suara sopran yang melengking lantang dan puisi visual Lucia Marcucci.

Set katedral menjadi simbol sebuah ruang di mana manusia bisa berhenti dan berpikir, sebagaimana pandemi yang membuat hampir segalanya terhenti.

Dior memulai peragaan busananya dengan film pendek karya Alina Morazzi. Film itu mengeksplorasi karya-karya seniman visual Lucia Marcucci. Lucia termasuk sebagai salah satu seniman Grouppo 70, kelompok kolektif seniman dan kritikus beraliran neo-avantgarde yang membawa denyut puisi ke area yang lebih performatif dan bahasa komunikasi secara visual.

Seperti biasanya, Maria Grazia Chiuri kerap mengangkat tema interseksionalitas, menyentuh feminisme, keberlanjutan, hingga apropriasi budaya. Pada show kali ini, Chiuri mengedepankan kemudahan dan pragmatisme ala Italia, ketimbang fesyen Prancis yang rigid dan flamboyan.

Sebuah jaket menggelembung ditransformasikan menjadi gaun, kemeja memanjang yang menjadi tunik, hingga celana panjang berayun dengan potongan ke bawah yang semakin lebar. Chiuri juga menghiasinya dengan paisley Mediterania, mencampurnya dengan gaun peplos favoritnya serta melengkapinya dengan sandal flat ala Romawi.

Chiuri juga tampak memperlihatkan filosofinya pada kombinasi jaket-celana-kemeja menjelang akhir pertunjukan. Tampilan itu hadir dalam serangkaian setelan celana boxy dan rok bersiluet jam pasir dengan penekanan pada garis potongan di area pinggang.

A model wears a creation for Dior's Spring-Summer 2021 fashion collection, Tuesday, Sept. 29, 2020, during Paris fashion week. (Photo by Vianney Le Caer/Invision/AP)Fashion show Dior dalam Paris Fashion Week. (Vianney Le Caer/Invision/AP/Vianney Le Caer)

Meski nampak seperti kekangan, tampilan itu adalah apa yang ditawarkan Chiuri untuk memperlihatkan lekuk natural, mengusulkan bagaimana pakaian yang nyaman dapat berfungsi sebagai busana yang lebih formal.

Beberapa pilihan anorak dengan motif kamuflase juga muncul kembali dalam koleksi ini.

Jika pakaian yang tampak nyaman tak benar-benar menampilkan gambaran glamor yang diinginkan banyak orang setelah lockdown usai, tidak dengan Chiuri. Dia justru menambahkan beberapa fluber berenda, gaun tulle berpayet, atasan yang dibuat dengan teknik dip-dye berlapis, hingga mantel-mantel opera bercorak ikat.

Peragaan busana ini menjadi salah satu dari sedikit fashion show yang digelar secara fisik dengan kehadiran penonton langsung di lokasi.

Selain itu, ini juga pertama kalinya bagi Dior untuk menayangkan fashion show-nya secara langsung melalui platform TikTok. Rumah mode couture asal Prancis ini akan menjadi salah satu early adapter pada TikTok, yang kini sangat populer di kalangan muda.

Sebelumnya, melalui keterangan resmi, TikTok juga menggelar TikTok Fashion Month. Gelaran ini menghadirkan siaran langsung dari beberapa sho yang termasuk dalam rangkaian fashion week di empat kota, New York (AS), London (Inggris), Milan (Italia), dan Paris (Prancis) yang akan berlangsung hingga Selasa (6/10) mendatang.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY