Diserang Rasisme, Pigai Ingatkan Potensi Konflik Ras di Papua

0

Pelita.online – Kasus rasisme terhadap orang Papua kembali muncul. Kali ini serangan ditujukan oleh politikus Partai Hanura Ambroncius kepada Natalius Pigai.

Mantan komisioner Komnas HAM itu mengunggah foto tangkapan layar berisi muatan rasisme di akun Facebook Ambroncius Nababan. Di dalamnya foto Natalius disandingkan dengan foto gorila disertai komentar terkait vaksin.

“Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies,” tulis akun Ambroncius Nababan dalam foto yang diunggah akun Twitter @NataliusPigai2, Minggu (24/1).

Pigai mengatakan selama pemerintahan Joko Widodo, pembantaian, pembunuhan dan kejahatan HAM di Papua cenderung didasari rasisme. Menurutnya, negara memelihara dan mengelola rasisme sebagai alat pemukul tiap orang yang berseberangan dengan kekuasaan.

Dia menyebut rasisme saat ini telah menjadi kejahatan kolektif negara pada orang Papua.

“Seluruh kejahatan di Papua didasari oleh kebencian rasial. Orang Papua tidak akan pernah bisa hidup nyaman dengan bangsa rasialis. Jakarta harus buka kran demokrasi dengan Rakyat Papua. Kalau tidak maka saya khawatir instabilitas bisa terjadi karena konflik rasial di Papua. Saya orang pembela kemanusiaan berkewajiban moral untuk ingatkan,” kata Pigai kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/1).

Pigai juga berkomentar di akunnya tersebut bahwa saat ini orang Papua tengah berjuang melawan rasisme yang dilakukan selama lebih dari 50 tahun. Dia juga menyinggung orang kulit hitam Afrika-Amerika, Lloyd Austin, yang kini menjadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat.

“Aku bangga padamu, mr @Lloydah orang kulit hitam Afrika-Amerika paling kuat di dunia. Kami telah melawan rasisme kolektif (negara) Indonesia terhadap orang kulit hitam Melanesia Afrika (Papua) lebih dari 50 tahun. Penyiksaan, pembunuhan & genosida perlahan. Kami butuh perhatian,” cuit Natalius.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY