Distribusi KTP-el Terhambat karena Miskomunikasi

0

Jakarta, Pelita.Online – Keluhan lambatnya distribusi kartu tanda penduduk berbasis elektronik (KTP-el) sering muncul. Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh mengungkap ketidaksinkronan komunikasi menjadi faktor cukup signifikan dalam persoalan iitu.

“Hasil sidak saya menunjukkan ada yang tidak nyambung komunikasi antara Dinas Dukcapil dengan masyarakat pemohon,” ujar Zudan melalui pesan singkat, Kamis 14 September 2017.

Zudan menyebut banyak KTP-el sudah tercetak di Disdukcapil masing-masing wilayah kerja yang belum diambil warga. Setelah ditelusuri, warga tersebut banyak pindah ke luar kota.

“Ada juga yang ngeceknya di kecamatan, padahal cetak blanko di Dinas Kabupaten,” imbuh Zudan.

Kecamatan diketahui memang memfasilitasi kebutuhan KTP-el. Salah satunya di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Berdasarkan pantauan Metrotvnews.com, ada papan berisikan data lengkap penduduk di cakupan kecamatan berikut keterangan mengenai status KTP-el, yang sudah selesai atau belum.

Bahkan, Kecamatan Ciledug bersedia mengantarkan KTP-el yang sudah jadi kepada pemiliknya. Sayangnya, seringkali proses itu berjalan lama, antara satu minggu setelah kartu dicetak.

Zudan menjelaskan, komunikasi antara Disdukcapil dan perangkat penunjang harus dibangun. Masyarakat pun dianggap perlu dilibatkan dalam komunikasi demi meminimalisasi persoalan dalam pendistribusian kartu.

“Komunikasi ini yang saya minta dibangun oleh para Kadis. Bahkan sudah pula dibuat pengumuman sampai ke desa-desa soal blanko KTP-el yang sudah dicetak,” ucap Zudan.

Saat ini, ketersediaan blanko melimpah. Ada 7 juta lebih bahan baku pembuat KTP-el yang siap digunakan. Itu merupakan hasil lelang periode April 2017.

Bahkan, saat ini Kemendagri tengah melakukan tahapan awal lelang blanko guna memenuhi kebutuhan. Itu dilakukan agar tidak ada lagi alasan kekurangan blanko untuk pencetakan KTP-el masyarakat.

Metrotvnews.com

LEAVE A REPLY