Eks Kepala BNPT Ungkap Cara Berantas Terorisme Sampai ke Akar

0
Mantan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai./ Sumber foto : Harian Terbit

JAKARTA, Pelita.Online – Mantan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan aksi terorisme berpangkal dari adanya pemahaman-pemahaman yang radikal. Dia menegaskan untuk mencegah terorisme tumbuh di Indonesia adalah dengan cara menghentikan penyebaran paham-paham radikal.

“Jadi sebetulnya kalau kita mau hentikan ini (terorisme) harus sampai bisa menghentikan penyebaran paham radikal, yang menggunakan dalil agama yang mempengaruhi orang, yang menghasut orang untuk melakukan aksi kekerasan,” tegas Ansyaad saat berbincang dengan detikcom, Kamis (25/5/2017).

Menurut Ansyaad, teroris yang selama ini melancarkan aksinya untuk memberikan rasa takut kepada masyarakat merupakan korban dari penyesatan pikiran. Mereka terbawa oleh arus pemahaman radikal yang disebarkan oleh sebagian pihak.

“Karena mereka propaganda lewat agama, mereka mengatasnamakan agama kemudian dibumbui dengan masalah-masalah lain, masalah sosial, ada ketidakadilan, ada segala macam, ya orang jadi tersulut di situ. Oleh karena itu sebenarnya kalau teroris ini menjadi korban penyesatan pikiran, yang paling bertanggungjawab itu orang-orang yang menyesatkan, siapa yang membuat menyesatkan itu? nanti orang-orang mau bunuh diri karena keyakinan mereka akan masuk surga dengan menggunakan dalil, itu bisa bilang kafir. Jadi yang paling bertanggung jawab tokoh-tokoh yang selalu memompakan itu, paham-paham radikal mengatasanamakan agama itu, itulah kelompok radikal itu,” tuturnya.

Ansyaad mengatakan perlu ada landasan yang jelas bagi pencegahan terorisme. Dasar hukum ini yang akan memudahkan aparat untuk melakukan tugasnya dalam melawan aksi teror.

“Ya ini harus ada dasar hukumnya, kalau tidak nanti hanya sekedar wacana, kasihan presiden sudah tegas tapi di bawah terlaksananya melempem ya percuma, saya kira kebijakan presiden yang tegas itu harus diikuti bukan hanya di jaran eksekutif tetapi terutama legislatif, membuat legislasi dimana eksekutif bisa bertindak tegas jadi semua gerak langkah sesua,” ujarnya.

Meski begitu, Ansyaad menyebut tren penanganan kasus terorisme pada saat ini lebih baik dari sebelumnya. Setiap lembaga dan kementerian telah ikut terlibat dalam upaya pemberantasan terorisme.

“Sekarang trennya sudah sangat positif, kalau dulu kan hanya urusanya polisi, Densus, BNPT, kalau sekarang saya lihat para menteri, lembaga terkait, sudah bangkit, sudah komitmen, untuk melawan aksi teroris dan radikalisme dan itu yang paling penting,” imbuhnya.

Selain itu, Ansyaad juga mengungkapkan peran dari masyarakat juga tak kalah penting dalam pencegahan terorisme ini. Semua elemen masyarakat diharapkan dapat bersatu dalam melawan perbuatan keji tersebut.

“Marilah semua elemen masyarakat satu baris dengan yang sekarang sudah tampil paling depan seperti NU-Muhammadiyah dan lain-lain, mari bersatu. Kalau itu terjadi mereka akan keder dan takut apalagi didukung oleh semua kementerian-lembaga, TNI dan Polri,” pungkasnya.

Detiknews

LEAVE A REPLY