Fadli Zon Temui Pimpinan Akademi Internasional Antikorupsi di Austria

0

Jakarta, Pelita.Online – Di sela-sela menghadiri Konferensi ke-7 Negara Pihak pada Konvensi PBB tentang Antikorupsi (UNCAC), Wakil Ketua DPR Fadli Zon bertemu dengan pimpinan International Anti-Corruption Academy (IACA) Martin Kreutner. Pertemuan dilakukan untuk menguatkan kembali kerja sama di bidang pendidikan, khususnya di lingkungan pendukung parlemen.

Fadli mengatakan IACA adalah salah satu akademi antikorupsi dan lembaga internasional. Di samping itu, Indonesia adalah salah satu negara pihak di lembaga internasional ini.

Di akademi ini, Fadli mengatakan IACA membuka beberapa program seperti master, doktoral, summer camp, termasuk training antikorupsi. Antara lembaga ini dan lembaga yang sekarang ia pimpin, GOPAC (Global Organization of Parliamentarians Against Corruption), menurutnya, sudah sering ada bentuk kerja sama. IACA juga memberikan apresiasi dan penghargaan bagi anggota parlemen yang aktif dalam upaya antikorupsi.

“Jadi IACA ini bagus sekali dan semoga orang bisa ikut di sana dan Indonesia, termasuk negara bagian dari IACA, tentu mereka katakan akan dipermudah,” katanya di Vienna International Centre, Wina, Austria, Rabu (8/11/2017).

Dalam pertemuan itu, menurut Fadli, IACA menyatakan akan mempermudah Indonesia dalam hal pengembangan kapasitas soal antikorupsi. Bila perlu, para staf di lingkungan DPR dan pemerintah bisa belajar di akademi tersebut.

Dikatakan Fadli, bisa saja staf di BURT, BKSAP, dan Baleg DPR belajar dari akademi ini. Hal tersebut, menurutnya, bisa dilakukan, apalagi ada kesiapan dari pihak akademi IACA dalam mempermudah program bantuan.

Khusus untuk GOPAC atau Organisasi Parlemen Sedunia, Fadli mengatakan kerja sama telah dilakukan sejak 2013. Anggota parlemen yang konsisten membahas upaya pemberantasan korupsi, menurutnya, diberi kesempatan di akademi ini. Sayangnya, anggota parlemen dari Indonesia belum pernah ada yang mendapatkan kesempatan tersebut.

“Dari Indonesia belum ada, waktu itu dari Yaman. Indonesia belum ada yg direkomendasikan juga, karena rekomendasi dari regional chapter,” sebut politikus Gerindra itu.

Detik.com

LEAVE A REPLY