Pelita.online – PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) terus berupaya mencari solusi untuk membayar utang. Maskapai pelat merah tersebut diketahui memiliki utang 500 juta dolar AS (Rp7 triliun) yang jatuh tempo Mei 2020.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan, perseroan berkomitmen penuh menyelesaikan utang yang akan jatuh tempo sekitar tiga bulan lagi itu.
“Kita tetap optimistis, lagi diskusi dengan banyak pihak, melakukan bridging, dan didukung oleh teman-teman di kementerian,” ujar Irfan di Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Mantan direktur utama PT Inti (Persero) itu mengatakan, Garuda akan melunasi utang tersebut lewat utang baru (refinancing). Dia yakin opsi ini bisa menjadi jalan keluar untuk jangka pendek.
Dengan begitu, kata Irfan, kondisi keuangan Garuda tak terganggu. Apalagi, maskapai tengah menghadapi tantangan serius akibat penyebaran virus korona.
“Yang penting, Anda lihat (pesawat Garuda) masih terbang tidak? Kalau terbang, berarti persoalan utang diselesaikan dalam ruangan tertutup,” ucap Irfan.
Sumber : iNews.id
