Happy Hearts Indonesia Bangun 200 Sekolah di NTT hingga 2023

0

Pelita.online – Happy Hearts Indonesia (HHI) melalui kampanye #IAMCHANGE memiliki misi untuk membangun kembali 200 sekolah di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai tahun 2023. Kampanye yang sudah berjalan sejak tahun 2018 ini, kini sudah membangun 57 sekolah yang tersebar di pulau Sumba, Flores dan Timor dan melayani lebih dari 5.000 siswa.

Happy Hearts Indonesia adalah sebuah organisasi nonprofit yang berdedikasi untuk membangun kembali sekolah yang terkena dampak akibat bencana alam dan gedung sekolah yang kondisinya tidak layak. HHI kini sudah membangun 190 sekolah di seluruh Indonesia, menguntungkan lebih dari 64.000 siswa dan 300.000 anggota masyarakat.

“Provinsi NTT merupakan provinsi ketiga dengan angka kemiskinan tertinggi, kondisi ini memiliki dampak langsung pada penyediaan akses pendidikan yang berkualitas. Kualitas sekolah dan fasilitasnya seringkali dalam kondisi sangat tidak layak dan kegiatan belajar mengajar pun terhambat,” kata HHI dalam keterangannya, Selasa (25/2/2020).

Dari situ, HHI menambahkan bantuannya ke provinsi NTT dan mengagaskan kampanye #IAMCHANGE untuk membangun 200 sekolah. Untuk tahun ini, HHI bertekad untuk membangun kembali 32 sekolah dan perpustakaan di NTT guna untuk meningkatkan angka literasi dan budaya gemar membaca. HHI memastikan pula sekolah di bangun dengan konstruksi tahan gempa, memiliki toilet serta lengkap dengan perlengkapan untuk mendukung proses belajar mengajar.

Setelah tahap pembangunan sekolah selesai, tenaga pengajar, siswa dan komunitas pun diberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka guna agar sekolah dan daerah tersebut bisa mandiri dan berkelanjutan. Dampak positif ini pun tidak hanya dinikmati oleh siswa, guru dan orangtua, namun dampak positif dari kampanye #IAMCHANGE juga memiliki dampak pada sumber daya manusia di daerah sekitar.

Keterlibatan penduduk lokal dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah NTT merupakan sebuah poin penting bagi HHI. Terlebih, ketika keterlibatan tersebut membawa dampak positif berupa penyerapan tenaga kerja bagi warga sekitar.

Tahun lalu, HHI membuka lapangan kerja untuk 132 orang kontraktor, tukang dan tim lapangan untuk membantu pembangunan sekolah. Walau akses transportasi, pengadaan material bangunan dan akses tenaga listrik masih menjadi tantangan bagi HHI untuk menjangkau sekolah di daerah terpencil, namun hal ini tidak menghambat misi untuk memberikan akses pendidikan layak, adil dan berkualitas untuk seluruh anak Indonesia.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY