Ini Isi Pesan Bogor Hasil KTT Islam Wasathiyah

0

Bogor, Pelita.Online – Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Islam Wasathiyah dilangsungkan pada 1 sampai 3 Mei 2018 di Bogor. Hari terkahir KTT itu ditandai dengan deklarasi Pesan Bogor (Bogor Message).

Butir-butir Pesan Bogor dibacakan oleh Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-Agama dan Peradaban, Din Syamsuddin pada Kamis (03/05/2018) pagi di arena KTT Islam Wasathiyah, Hotel Novotel, Bogor.

Berikut Pesan Bogor yang dirumuskan oleh cendekiawan dan ulama dari puluhan negara di Bogor 1-3 Mei:

PESAN BOGOR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemura, Maha Penyayang

Kami, Cendekiawan Muslim Dunia, melalui Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama Muslim Dunia tentang Wasatiyyat Islam di Bogor, Jawa Barat. Indonesia, pada 1-3 Mei 2018;

Mengakui realitas peradaban modern saat ini yang menunjukkan kekacauan, ketidakpastian dan akumulasi kerusakan global yang diperparah oleh kemiskinan, buta huruf, ketidakadilan, diskriminasi, dan berbagai bentuk kekerasan, baik di tingkat nasional dan global.

Meyakini Islam sebagai agama damai dan rahmat (din al-salam wa al rahmah), agama keadilan (din adalah), dan agama peradaban (din alhadarah) yang ajaran dan asas dasarnya mengajarkan cinta, belas kasih, harmoni, persatuan, kesetaraan, kedamaian dan kesopanan,

Mengakui bahwa paradigma Wasatiyaat lslam, sebagai ajaran utama Islam, telah dipraktikkan dalam perjalanan sejarah sejak era Nabi Muhammad SAW, khalifah yang dibimbing dengan benar (al-Khilafah al-Rashida), ke periode modern dan kontemporer, di berbagai negara di seluruh dunia, serta menegaskan kembali peran dan tanggung jawab moral ulama Muslim untuk memastikan dan memelihara generasi masa depan untuk membangun peradaban Ummatan Wasatan,

Dengan ini berkomitmen untuk:

1. Menguatkan paradigma Wasatiyyat lslam sebagai ajaran Islam pusat yang meliputi 7 (tujuh) nilai utama yaitu:

Tawassut, posisi di jalan tengah dan lurus;

I’tidal, berperilaku proporsional dan adil dengan tanggung jawab.

Tasamuh, mengenali dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan.

Syura, mengedepankan konsultasi dan menyelesaikan masalah melalui musyawarah untuk mencapai konsensus.

Islah, terlibat dalam tindakan yang reformatif dan konstruktif untuk kebaikan bersama.

Qudwah, merintis inisiatif mulia dan memimpin umat untuk kesejahteraan manusia.

Muwatonah, mengakui negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan.

2. Menjunjung nilai-nilai tinggi paradigma wassatiyyat Islam sebagai budaya hidup secara individual dan kolektif, dengan melambangkan semangat dan eksemplar dari sejarah peradaban Islam

3. Memperkuat tekad untuk membuktikan kepada dunia, bahwa umat Islam sedang mengamati paradigma Wasatiyyat lslam dalam semua aspek kehidupan;

4. Mendorong negara-negara Muslim dan komunitas untuk mengambil inisiatif penyebaran paradigma Wasatiyyat lslam, melalui World Forum of Wasatiyyat Islam, dalam rangka membangun Ummatan Wasatan, sebuah masyarakat yang adil, damai, inklusif, harmonis, berdasarkan pada ajaran Islam dan moralitas

Semoga Allah memberkati kita semua

Bogor, 3 Mei 2018 /17 Sha’ban 1439H

Kiblat.net

LEAVE A REPLY