IPB Teken Kerja Sama Smart Agriculture dengan Lembaga Riset Pertanian Tiongkok

0

Pelita.online – Institut Pertanian Bogor atau IPB University meneken kerja sama dengan lembaga riset pertanian di Tiongkok. Kerja sama itu bertajuk smart agriculture.

Dalam keterangan tertulis IPB, Kamis (1/8/2019), Rektor IPB Arif Satria bersama Kasubdit Kerja Sama dan Hubungan Internasional Dase Hunaefi melakukan kunjungan ke beberapa institusi pengembangan pertanian 4.0 di Tiongkok, sejak Senin 29 Juli hingga Selasa 30 Juli. Rombongan IPB didampingi oleh Atdikbud KBRI untuk Tiongkok Yayat Sutarya.

Beberapa institusi yang menjadi destinasi lawatan antara lain Chinese Academy of Agricultural Sciences (CAAS), Beijing Forever Technology dan Fujian Academic of Agricultural Sciences (FAAS). Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung ‘smart agriculture’ yang dikembangkan oleh CAAS.

“China dengan artificial intelligence telah berhasil mengembangkan Agriculture 4.0 dan menjadi leader di bidang Smart Farming,” ujar Arif.

Arif juga mengunjungi instalasi dan model di Key Laboratory of Agricultural Remote Sensing serta melihat demonstrasi drone yang dirancang khusus untuk kebutuhan smart farming dengan maket peraga integrated smart farming.

“Upaya mewujudkan Agricultural 4.0 di Indonesia diawali dengan mewujudkan pilot smart agriculture di IPB sebagai bukti percontohan bagi Indonesia dan dunia”, terang Arif.

Menghadapi isu pangan global, Arif menekankan pentingnya kerja sama untuk mewujudkan smart agriculture. “Kami sepakat untuk merealisasikan smart agriculture mengingat pentingnya pemenuhan food security bagi penduduk dunia dalam menghadapi tantangan di masa mendatang”, tegas Arif

Di Beijing Forever Technology, Arif membahas penguatan kerja sama technical and vocational education and training terutama dalam bidang big data dan artificial intelligence untuk mewujudkan smart agriculture 4.0. Mantan Dekan Fakultas Ekologi Manusia tersebut menjelaskan perlunya investasi di bidang smart agriculture.

“Diperlukan investasi peralatan big data dan Electrical Air Vehicle (drone) untuk smart agriculture dan memungkinkan investasi, serta TVET di bidang tersebut,” ungkap Arif.

Arif juga menyambangi 16 institut yang terintegrasi dari cultivasi ke komersialisasi di FAAS dan melihat secara langsung fasilitas laboratorium High Technology. Mereka lantas menandatangani MoU antara IPB University dan FAAS. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Chen Yonggong, Chairman of FAAS, Prof Weng Kiyong, President FAAS, beserta jajarannya.

“Tindak lanjut dari kerjasama ini adalah pertukaran dosen, peneliti, visiting professor di antara kedua belah pihak, termasuk mengirimkan dosen-dosen IPB untuk melakukan postdoctoral di FAAS, terutama bagi doktor muda untuk belajar science pertanian di Tiongkok,” jelas Ketua Forum Rektor Indonesia Terpilih 2020 itu.

“Pertanian di Indonesia memerlukan acceleration of digital transformation to smart agriculture, kami sedang menggarap ini, dan kami akan mewujudkannya di Indonesia,” tuturnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY