Jenderal Tchiani Deklarasi Jadi Presiden Niger usai Kudeta Pemerintah

0

pelita.online – Kepala Pengawal Presiden Niger, Jenderal Abdourahamane Tchiani, menyatakan diri sebagai pemimpin baru negara itu usai melakukan upaya kudeta pada Jumat (28/7).
Muncul di televisi pemerintah, kepala paspampres yang telah menjabat sejak 2011 itu menyatakan bahwa dia kini adalah “Presiden Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air”.

Pria berusia 50-an itu melakukan kudeta dengan alasan menurunnya situasi keamanan di Niger, terkait dengan jihadis.

Saat melakukan upaya kudeta, pasukan pengamanan presiden menahan Presiden Mohamed Bazoum dan menutup akses ke kediaman dan kantor Bazoum.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam pernyataannya “mengutuk upaya untuk mengubah pemerintahan yang secara secara tidak konstitusional” di Niger.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menawarkan dukungan “tanpa henti” kepada Bazoum. Dia juga mengingatkan kepada para pelaku kudeta bahwa “bantuan ratusan juta dolar” dalam bahaya, jika kudeta diteruskan.

Dua wakil direktur kabinet Presiden Bazoum, Daouda Takoubakoye dan Oumar Moussa, menyebut pernyatan Tchiani “bohong”. Mereka menuduhu jenderal dan para pasukan pengawal presiden melakukan kudeta untuk keuntungan pribadi.

Menurut sumber lokal, Presiden Bazoum dirumorkan tengah mempertimbangkan untuk mengganti Jenderal Tchiani setelah hubungan mereka memburuk.

Akibatnya para pasukan paspampres yang dipimpin Tchiani melakukan upaya kudeta dengan menahan Presiden Bazoum dan keluarganya di kediaman mereka di istana kepresidenan. Sumber menyebut presiden dalam keadaan sehat dan bisa berbicara melalui telepon dengan kepala negara lainnya.

sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY