Pelita.Online- Japan International Cooperation Agency (JICA) atau Badan Kerjaasama Indonesia Jepang akan melakukan feasibility study (FS) pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya pada Juni 2019.
Menurut Chief Representative JICA Indonesia Office, Shinichi Yamanaka, proses FS akan memakan waktu hingga 1,5 tahun. Studi tersebut nantinya menentukan trase yang akan dilewati hingga kebutuhan pendanaan.
“FS itu dimulai Juni nanti, tahun ini. Kira-kira FS sekitar 1-1,5 tahun,” ucapnya saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (4/4).
Dia menjelaskan setelah hasil FS keluar, pihaknya baru menentukan akan memberikan pinjaman untuk proyek itu atau tidak. Namun sejauh ini, pemerintah Jepang tertarik mendanai proyek kereta cepat tersebut.
“Nanti dipertimbangkan (akan didanai atau tidak) setelah FS-nya keluar. Termasuk jumlah investasi,” beber Shinichi.
Berdasarkan rencana pemerintah Indonesia, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan dibagi 2 fase, yakni Jakarta-Semarang dan Semarang-Surabaya. Jika proyek ini selesai, waktu tempuh Jakarta-Surabaya hanya 5 jam.
“Detail design akan dibuat setelah penentuan kontraktornya. Nanti yang melakukan lelang pemerintah,” katanya.
Kumparan.com
