Kasihan Petani Tulungagung, Jatah Pupuk Subsidinya Dikurangi Separuh

0

Pelita.online – Alokasi pupuk bersubsidi untuk ribuan petani di Tulungagung berkurang 50 persen dibanding alokasi tahun sebelumnya. Jumlah itu dipastikan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan petani.

Kasi Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Pertanian Tulungagung, Tri Widyono Agus Basuki, mengatakan kepastian alokasi itu setelah ia mendapat Surat Keputusan (SK) dari Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur. Dalam alokasi 2020 itu, penurunan terjadi pada seluruh jenis pupuk, meliputi Urea, ZA, NPK, SP-36 serta pupuk organik.

“Pengurangan ini kelihatan terjadi secara nasional, ketika Jawa Timur terjadi pengurangan, maka Tulungagung ikut terdampak juga. Jumlah pengurangan sekitar 50 persen,” kata Tri Widyono, Senin (13/1/2020).

Dijelaskan Tri, pupuk Urea bersubsidi yang tahun 2019 mendapatkan alokasi 31.727 ton, tahun ini berkurang menjadi 14.914 ton. SP-36 dari alokasi 1.612 ton turun menjadi 700 ton, ZA dari 11.785 ton turun menjadi 4.412 ton.

“NPK tahun 2019 17.426 ton, 2020 menjadi 12.615 ton. Kemudian pupuk organik juga berkurang secara signifikan, tahun lalu itu 19.284 ton kini anjlok menjadi 3.873 ton,” ujarnya.

Pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab pengurangan alokasi pupuk subsidi tersebut, sebab terjadi secara nasional. Pengurangan alokasi pupuk subsidi dipastikan akan berdampak pada pemenuhan pupuk para petani di wilayah Tulungagung.

“Kalau ngomong soal pemenuhan kebutuhan petani jelas tidak cukup, karena memang pengurangannya sangat banyak. Namun kami optimistis pemerintah tidak akan tinggal diam saat ada petani kesulitan pupuk,” imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Okky ini menjelaskan, saat ini dinas pertanian fokus pada pengawalan distribusi pupuk sehingga bisa dimanfaatkan petani pada semester pertama 2020. Nantinya pada akhir semester akan dilakukan evaluasi, jika faktanya banyak petani yang masih kekurangan pupuk, maka pihaknya mengajukan tambahan ke Kementerian Pertanian.

“Kalau pnyerapannya bagus lebih dari 70 persen akan kami usulkan buntuk dicukupi. Makanya jika alokasi untuk satu tahun habis dalam enam bulan, ya kami akan minta tambahan ke pusat. Petani pasti akan dicukupi lah,” jelas Okky.

Di Tulungagung terdapat 84.857 petani, dengan luas lahan mencapai 132.863 hektare yang tersebar di 271 desa dan kelurahan.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY