Keluarga Bomber dari Surabaya

0

Pelita.Online – Dita Oepriarto (46), Puji Kuswati (42), Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12) dan Famela Rizqita (9) adalah para pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) kemarin. Mereka adalah satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan empat anak-anak.

Keluarga pelaku ledakan bom di Surabaya

Keluarga pelaku ledakan bom di Surabaya. (Foto: Facebook/Puji Kuswati)

Dita selaku kepala keluarga menjadi pemimpin aksi ini dengan terlebih dulu menurunkan sang istri dan dua anak perempuan yang tubuhnya sudah terlilit bom di GKI, Jl Dipenogoro, Surabaya. Lalu dia menyetir mobil Toyota Avanza yang berisi bom kemudian menabrakkan mobil ke Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna, Surabaya. Terakhir, dua anak laki-laki Dita beraksi di Gereja Katolik, Ngagel, Surabaya, menggunakan sepeda motor.

Pengamanan lokasi ledakan bom di Surabaya.

Pengamanan lokasi ledakan bom di Surabaya. (Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim)

Keenamya tewas seketika dengan kondisi tubuh mengenaskan. Aksi mereka juga membuat 7 orang jemaat tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Dari profilnya, Dita dikenal sebagai keluarga berada. Para tetangga menyebut, Dita adalah pengusaha minyak wijen. Sementara sang istri adalah lulusan Akademi Keperawatan.

Keluarga bomber gereja di Surabaya

Keluarga bomber gereja di Surabaya. (Foto: Dok. Polda Jatim)

 

Sehari-hari, mereka dikenal sebagai keluarga harmonis dan bahagia. Setiap hari, Dita selalu membawa anak-anaknya bermain sepeda keliling kompleks perumahan mewah di kawasan Wonorejo Asri. Tak heran, para tetangga kaget ketika tahu mereka sebagai bomber, termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Berikut infografis singkat tentang mereka:

Keluarga 'Bomber' gereja di Surabaya

Keluarga ‘Bomber’ gereja di Surabaya. (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)

LEAVE A REPLY