Kemenag RI Percepat Pengajuan Slot Time Penerbangan Haji 2020

0

Pelita.online – Pelaksanaan ibadah haji tahun 1440 hijriyah atau 2019 baru saja selesai. Kini Kementerian Agama RI langsung menyiapkan pelaksanaan penyelenggaran haji tahun 2020 atau 1441 H.

Salah satu yang tengah dipersiapkan adalah penetapan slot time penerbangan jemaah haji Indonesia. Direktur Jenderal PHU Nizar Ali mengatakan, pihaknya akan mempercepat pengajuan slot time penerbangan ke pihak Arab Saudi.

Dirjen PHU, Nizar sudah bertemu dengan pihak Otoritas Bandara Prince Mohammed Bin Abdul Aziz Madinah, di Jakarta. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Konsul Haji Endang Jumali, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim serta Kepala Seksi Penyiapan Transportasi Udara Edayanti.

Menurut Nizar, dengan mempercepat pengajuan, diharapkan penetapan slot time penerbangan haji tahun 2020 dapat dilakukan lebih awal, dibandingkan musim haji sebelumnya.

“Penjajakan slot time pendaratan pesawat di Madinah bisa disetujui pihak otoritas Bandara Madinah. Tanggapan dari Arab Saudi membuka seluas-luasnya untuk diajukan, bahkan seminggu dari jadwal penerbangan juga bisa dilakukan,” kata Nizar Ali, seperti dilansir dari laman Kementerian Agama, kemenag.go.id Rabu, 16 Oktober 2019.

Slot Coordination Manager Tibah Airport Bandara Prince Mohammed Bin Abdul Aziz Madinah Khalid Almuhaimad menyatakan akan mengupayakan permintaan penetapan slot time lebih awal dari Pemerintah Indonesia. Syaratnya perusahaan penerbangan sesegera mungkin menyerahkan jadwal kepada otoritas Bandara Arab Saudi.

“Kami tidak bisa memproses hal itu kalau tidak ada usulan dari perusahaan penerbangan,” ujar Khalid.

Ditjen PHU akan segera menindaklanjuti permintaan tersebut. Ditjen PHU akan berkoordinasi dengan dua maskapai pengangkut jemaah haji Indonesia, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.

“Terkait hal itu, kita akan koordinasi dengan Garuda dan Saudia bagaimana keputusannya dengan kedua maskapai tersebut, agar mengetahui bagaimana kesulitannya. Kalau kita sudah mendapatkan slot time dari awal, ini kan bisa membantu merotasi pesawat lebih awal,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang layanan fast track. Fast track merupakan program dari Arab Saudi yang tujuan utamanya adalah memberikan kelancaran terhadap jemaah haji tahun 2020.

Fast track merupakan fasilitas layanan yang semula hanya diberikan kepada dua negara, Malaysia dan indonesia. Namun pada musim haji 2019 lalu, fasilitas ini sudah diberikan lima negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Bangladesh, India dan Tunisia.

Namun, penerapan fast track saat ini masih meninggalkan permasalahan karena layanan ini hanya berlaku bagi jemaah saja. Sementara tas dan barang bawaan lainnya diangkut oleh perusahaan terpisah. Ini juga belum termasuk pengangkutan kursi roda (whell chair).

Ke depan, Khalid menyarankan agar hal ini dapat dituangkan dalam kontrak dengan perusahaan pengangkutan. “Kami selaku Tibah tidak ikut campur di dalam permasalahan ini, seharusnya saat kontrak, tas dimasukkan sekaligus kursi roda tadi itu sehingga bisa bersamaan dengan tas,” paparnya.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY