Khofifah Pastikan Kebutuhan Pengungsi Banjir Madiun Terpenuhi

0

Pelita.Online, Jakarta — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi bencana banjir di Kabupaten Madiun, Kamis (7/3). Lokasi pertama yang ditinjau adalah posko umum Balai Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Madiun.

Dengan menggunakan perahu karet, Khofifah lantas melanjutkan peninjauannya ke Desa Jeruk Gulung Kecamatan Balerejo. Ia mengecek langsung kondisi pemukiman warga yang tergenang banjir.

“Saya memastikan agar para pengungsi mendapatkan makanan yang cukup, tempat mengungsi yang layak, air bersih dan MCK,” kata dia, saat ditemui di posko pengungsian di Kantor Kecamatan Balarejo, Kamis (7/3).


Ia juga menyerahkan bantuan 100 paket sembako dari Biro Kesejahteraan Sosial Setdaprov Jatim, yang berupa makanan siap saji dan tambahan gizi dari BPBD Jatim, serta bantuan pakaian dan selimut dari Kementerian Sosial, kepada para warga terdampak.

Mantan Menteri Sosial RI ini mengaku pihaknya telah melakukan sejumlah upaya penanganan jangka pendek terhadap banjir ini, yakni evakuasi cepat, terutama bagi masyarakat lansia, ibu hamil, maupun anak-anak.

Pemprov Jatim dalam hal ini BPBD Jatim bersama dengan Pemkab Madiun dan Forpimda Kabupaten Madiun, kata dia juga terus melakukan gerak cepat mengatasi bencana.

“Saya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan jajaran Bupati dan Forpimda Kabupaten Madiun yang telah melakukan evakuasi dan tanggap darurat secara baik,” kata dia.

“Saya melihat juga banyak relawan yang membantu, saya harap mereka dapat terus membantu hingga masa tanggap darurat selesai.”

Selain melakukan upaya jangka pendek, Khofifah juga merencanakan langkah jangka panjang, yakni dengan menambah tiga sudetan baru untuk mengantisipasi luapan Sungai Bengawan Solo terutama saat tingginya intensitas hujan.

Berdasarkan hasil konsultasi dengan pakar air, Khofifah melanjutkan, Sungai Bengawan Solo setidaknya membutuhkan lima sudetan, dan saat ini baru terdapat dua sudetan saja.

“Saya sudah minta untuk menyempurnakan tata ruang wilayah Jatim, kira-kira di kabupaten mana saja yang bisa menyiapkan lahan untuk dijadikan sudetan Sungai Bengawan Solo, jadi bisa sustain,” ucap Khofifah.

“Kalau butuhnya lima sudetan sekarang baru ada dua, potensi meluapnya Sungai Bengawan Solo yang mengalir ke kali-kali tertentu tidak bisa kita selesaikan tuntas dan butuh langkah strategis jangka panjang.”

Selain menambah jumlah sudetan, Khofifah juga terus melakukan langkah-langkah koordinatif dengan instansi terkait dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

“Dalam waktu kurang lebih dua jam ini BBWS akan melakukan langkah preventif dengan menyiapkan sand bag atau karung pasir untuk mengantisipasi makin meluasnya luapan tanggul di Balerejo,” katanya.

Selain itu, selama seminggu ini, Khofifah mengaku terus melakukan koordinasi intensif dengan Bupati atau Wali Kota yang wilayahnya terdampak banjir seperti Bojonegoro, Lamongan, Ponorogo dan Ngawi

Ia juga akan melakukan koordinasi agar daerah-daerah tersebut dapat melakukan mitigasi bencana dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

Ke depan, Khofifah mengaku juga akan bekerjasama dengan provider telekomunikasi untuk menyediakan peringatan dini bencana melalui pesan singkat.

“Terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai atau titik rawan bencana. Dengan begitu, masyarakat bisa segera melakukan langkah antisipasi dan tanggap bencana,” ujar Khofifah.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY