Kilas Balik Kebijakan Kemendikbud di Masa Pandemi

0

Pelita.online – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan berbagai kebijakan dan program sejak mewabahnya virus corona.

Kebijakan tersebut ditujukan untuk mendukung transformasi yang tanggap dan berkelanjutan di bidang pendidikan dan kebudayaan, sehingga masyarakat bisa maju dan pulih dari situasi pandemi.

Di masa pandemi, Kemendikbud telah melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 4,9 triliun untuk berbagai program. Di antaranya adalah mobilisasi relawan Covid-19 nasional, peningkatan kapasitas rumah sakit pendidikan (RSP) untuk pusat tes Covid-19, serta pengadaan alat kesehatan.

Untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, sekolah-sekolah terpaksa menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Guna memastikan akses terhadap pembelajaran merata dan tetap berkualitas, Kemendikbud menghadirkan sejumlah inisiatif seperti penyiaran program Belajar dari Rumah (BDR), radio edukasi hingga optimalisasi pemanfaatan aplikasi Rumah Belajar.

Begitu pula dengan penyusunan modul belajar sederhana sesuai kurikulum dalam situasi darurat. Sehingga guru bisa fokus pada materi belajar yang esensial bagi murid.

Kemendikbud juga mempertimbangkan dampak pandemi terhadap Covid-19 dengan memberikan keringanan untuk pembayaran uang kuliah tunggal (UKT). Mahasiswa diperbolehkan mengajukan cicilan, penundaan maupun penurunan biaya UKT hingga mengajukan diri untuk program beasiswa.

Baik dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) pendidikan kini bisa dimanfaatkan untuk pembelian pulsa, paket data atau layanan pendidikan daring berbayar baik untuk guru maupun siswa. Dana BOS ini juga bisa digunakan untuk pembayaran guru honorer.

Kemendikbud juga telah memberikan bantuan kuota data internet untuk seluruh guru, siswa, dosen, dan mahasiswa. Bantuan diberikan sejak September hingga Desember mendatang.

Pada bulan pertama penyaluran, sebanyak 27,3 juta pendidik dan peserta didik telah menerima bantuan kuota data internet untuk mendukung PJJ.

Is

Upaya memajukan kebudayaan juga tetap dilakukan di masa pandemi. Misalnya dengan menghadirkan pertunjukan daring yang melibatkan kelompok seni dan budaya, serta belajar kelas daring seni dan budaya.

Dalam sekali pertunjukan yang ditayangkan di kanal Youtube resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan, setidaknya berhasil menarik sebanyak 2.015.440 penonton selama pandemi.

Jumlah penonton konten kebudayaan pun meningkat tajam sekitar 300% di masa pandemi daripada periode yang sama tahun sebelumnya.

Mencetak SDM Berkualitas

Adapun tujuan utama pemerintah dalam mengembangkan pendidikan adalah mencetak SDM berkualitas dan berdaya saing.

Dalam hal ini, Kemendikbud memiliki sejumlah inisiatif untuk memastikan akses pendidikan yang merata dan berkelanjutan hingga jenjang perguruan tinggi.

Di antaranya Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dana BOS dan BOP.

Program pendidikan kecakapan kerja (PKK) dan pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) juga dilakukan dengan menetapkan target lulusan yang terserap di atas 50% setelah pendidikan.

Is

Pemerintah juga mendorong pembangunan dan revitalisasi SMK. Hingga saat ini, sebanyak 272.788 jalinan kerja sama telah dibuat antara SMK dengan dunia usaha dan industri.

Program penguatan pendidikan tinggi vokasi (PPTV) dilakukan melalui kemitraan strategis dengan industri, memberikan bantuan sarana dan prasarana, serta mengembangkan kapasitas dosen dan praktisi.

Lebih lanjut, program Merdeka Belajar juga menjadi andalan Mendikbud Nadiem Makarim untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM.

Merdeka Belajar menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada murid dan mendorong mereka untuk lebih aktif berdiskusi di kelas. Di masa pandemi, Nadiem terus mengingatkan kepada guru pentingnya menerapkan Merdeka Belajar.

Sementara itu, program Kampus Merdeka memungkinkan perguruan tinggi untuk membuka program studi baru dan sistem akreditasi yang lebih fleksibel.

Mahasiswa juga diperbolehkan untuk mengambil mata kuliah di luar prodinya, sehingga lebih adaptif di dunia kerja.

SDM Bermental Tangguh dan Berbudaya
Di masa pandemi, Kemendikbud tetap berusaha mencetak SDM bermental tangguh dan bangga terhadap budaya Indonesia.

Berbagai seri webinar penguatan pendidikan karakter digelar dengan salah satunya dalam upaya membentuk profil Pelajar Pancasila.

Is

Dalam rangka memajukan budaya Indonesia, Kemendikbud juga menggelar Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) pada 31 Oktober hingga 30 November mendatang.

Acara ini diselenggarakan secara virtual dengan melibatkan 4.791 pekerja seni dari seluruh Indonesia.

iS

Dok. Lomba Foto Pendidikan dan Kebudayaan 2020, Kemendikbud.

Pembinaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia juga dilakukan melalui Gerakan Literasi Nasional, pemantauan penggunaan bahasa dan sastra terbina, pengutamaan bahasa negara di berbagai lembaga, serta melakukan pemetaan bahasa daerah.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY