Kobarkan Jiwa Pahlawan Warga Bandung dengan Perangi Hoaks

0

Pelita.online – Berita bohong atau hoaks berpotensi memecah belah keutuhan bangsa saat ini. Peran generasi muda dalam menangkal dan melawan penyebaran hoaks di momen kemerdekaan Indonesia ke-74 ini sangatlah penting.

Melihat ancaman itu, sekelompok orang tergabung dalam Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar kampanye ‘Stop Hoax’ di Car Free Day (CFD) Dago, Kota Bandung, Minggu (18/8/2019). Tujuannya, mengajak masyarakat berperan aktif melawan hoaks.

Berdasarkan pengamatan Mafindo di tahun 2019, lebih dari 100 hoaks berkonten politik beredar di media sosial. Belum lagi konten lainnya seperti kesehatan, penipuan, hingga kebencanaan yang meresahkan masyarakat.

Akibat penyebaran hoaks yang masif, segelintir masyarakat harus berurusan dengan hukum. Minimnya pengetahuan atau literasi membuat sebagian masyarakat rentan terpapar hoaks.

“Kampanye ini berfokus pemberdayaan ibu-ibu dan anak muda. Karena ibu pahlawan penumpas hoaks dalam keluarga. Walaupun kemampuan cek fakta dan literasi digital mereka masih rendah dibanding anak muda,” kata Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho dalam rilis yang diterima.

Koordinator Mafindo Bandung Raya, Hadi Purnama mengatakan kampanye ‘Stop Hoax’ ini merupakan langkah konkret pada momen HUT ke-74 Indonesia. Pihaknya ingin mengajak masyarakat menjadi representasi pahlawan masa kini dengan aktif memerangi hoaks.

“Jika dulu pahlawan kita rela berkorban melawan penjajah bangsa. Kini, jiwa pahlawan kita kobarkan untuk melawan hoaks yang memecah belah bangsa,” kata Hadi.

Selain kampanye di lapangan, Mafindo juga memberikan edukasi melalui platform digital. Salah satunya web series ‘Keluarga Anti Hoaks’ yang bisa diakses di akun Youtube Mafindo.

“Web series itu menggambarkan kegigihan keluarga melawan bahaya hoaks. Sekaligus sebagai media pembelajaran masyarakat dalam mengecek fakta-fakta dari informasi yang beredar,” tutur Hadi.

Program ‘Stop Hoax’ ini berlangsung serentak di lima kota besar. Selain Bandung, ada Yogyakarta, Solo, Semarang dan Bekasi. Khusus di Bandung melibatkan komunitas perempuan dan akademisi.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY