Kominfo tunggu Telkom beberkan penyebab rusaknya satelit telkom 1

0

Jakarta, Pelita.Online – Menteri Komunikasi dan informatika Republik lndonesia, Rudiantara mengatakan pihaknya tengah menunggu informasi terkait penyebab rusaknya satelit Telkom 1. Hal itu dibutuhkan untuk kelengkapan administrasi permintaan suspend slot 108 BT ke ke International Telecommunication Union (ITU).

“Sudah kirim surat ke ITU tentunya akan ditindaklanjuti dengan proses administrasinya. Kami tunggu juga dari Telkom mengenai penyebab dan lain sebagainya,” kata Rudiantara, di Gedung Graha Merah Putih, Jakarta, Selasa (5/9).

Rudiantara menjamin pihaknya bisa mengamankan slot 108 BT hingga pengganti Telkom 1 diluncurkan Agustus 2018. “Karena kita juga Telkom sudah di secure kontraknya sejak 2016. Bagi ITU untuk tidak memberikan slot yang kosong kepada orang lain,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Telkom, Alex J Sinaga mengatakan pihaknga bersama Lockheed Martin selaku pabrikan Satelit Telkom 1 masih mendalami penyebab kerusakan.

“Masih kita dalami,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Telkom, Alex Sinaga mengungkapkan bahwa pada Agustus tahun 2018 pihaknya akan meluncurkan satelit baru yang diberi nama Telkom 4. Rencananya, satelit tersebut untuk menggantikan satelit Telkom 1 di slot orbit 108 BT dengan jumlah kapasitas Telkom 4 lebih besar dari kapasitas satelit Telkom 1 sebagai upaya memenuhi kebutuhan transponder yang kian meningkat.

“Satelit Telkom 4 memiliki kapasitas yang sangat besar, sampai 60 transponder. Sementara satelit Telkom 1 hanya 36 transponder. Selain itu, jangkauannya juga sangat luas sampai ke India,” kata Alex, di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Rabu (30/8).

Namun, tanpa diduga, telkom 1 telah lebih dahulu mengalami kerusakan sebelum penggantinya diluncurkan. Artinya, ada kekosongan slot di orbit 108 BT selama satu tahun sampai Satelit Telkom 4 diluncurkan.

“Kira-kira setahun Slot itu akan kosong maka ada terminologinya di industri per satelit sesuai rekomendasi itu yang disebut itu di suspend. kita harus mengirim surat nanti saya akan kirim surat ke kominfo nanti kominfo atas nama negara Republik Indonesia sebagai anggota PBB kirim surat ke International Telecommunication Union (ITU),” kata Alex, di Gedung Kementetian Komunikasi dan Informasi, Jakarta Pusat, Rabu (30/8).

Merdeka.com

LEAVE A REPLY