Komisi III Sebut Idham Aziz Punya Tugas Tata Internal Polri

0

Pelita.online – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan Jendral Idham Aziz memiliki dua tugas besar usai dilantik menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dalam menata pengembangan internal di Polri.

Pertama, mempertahankan dan meningkatkan manajemen organisasi di tubuh Polri saat menjabat. Kedua, meningkatkan tata kelola sumber daya manusia di internal Polri.

Menurutnya, tugas besar tersebut perlu dilaksanakan sebagai upaya Idham memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik.

“Kapolri-kapolri terdahulu telah memberikan pondasi pengembangan Polri, hal ini bisa diteruskan Komjen Idham sembari mengambil terobosan-terobosan baru sehingga Polri ke depan kian Promoter,” kata Cucun di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Jumat (1/11).

Lebih lanjut, anggota Komisi Keamanan DPR itu menilai Idham sebagai sosok yang layak untuk memimpin institusi Polri. Meski dikenal pendiam, Idham memiliki sederet pengalaman dan prestasi yang baik untuk menjaga keamanan masyarakat.

Diketahui, Idham dikenal sebagai anggota Polri yang kerap menangani dan memiliki keahlian dalam menangani kasus terorisme.

Idham pernah dapat melancarkan sejumlah operasi besar seperti Operasi Anti-Teror Bareskrim Polri di Poso pada 2005-2007, kemudian Operasi Camar Maleo pada 2014-2016 dan Operasi Tinombala (2016).

“Karena banyak kasus-kasus besar ditangani dengan rapih tanpa banyak gembar-gembor ke media,” kata dia
Melihat hal itu, Cucun mengatakan seluruh anggota Komisi III satu suara untuk memilih Idham secara aklamasi. Sebab, kata dia, seluruh anggota Komisi III tidak menemukan sedikit ganjalan terhadap Idham saat meniti karier di Kepolisian.

“Melihat panjangnya karir dan prestasi beliau di institusi kepolisian maka semua fraksi secara aklamasi menyepakati Komjen Idham sebagai Kapolri,” ujar dia.

Senada dengan Cucun, Ketua DPR Puan Maharani berpesan agar Idham Azi mampu melakukan konsolidasi internal usai dilantik sebagai Kapolri. Menurutnya, konsolidasi itu penting untuk menyatukan langkah roda gerak organisasi sesuai program prioritas yang sudah dicanangkan Idham.

“Konsolidasi internal penting untuk menyatukan gerak langkah sebagai jiwa korsa menghadapi tantangan yang makin kompleks,” kata Puan

Sebelumnya, Idham resmi menjabat Kapolri setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantiknya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11). Idham menggantikan Jenderal Purnawirawan Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi menjadi Mendagri di Kabinet Indonesia Maju.

Pengangkatan Idham Azis sebagai Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97 Tahun 2019 Tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian RI. Keputusan Presiden ini mulai berlaku sejak saat pelantikan pejabat.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY