Kontrak Blok Mahakam Dialihkan ke Pertamina

0

Jakarta, Pelita.Online – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengalihkan kontrak pengelolaan Blok Mahakam yang dimiliki Total E&P Indonesie kepada PT Pertamina Hulu Mahakam. Pengalihan kontrak tersebut dilakukan untuk menjaga produksi Blok Mahakam yang tengah dalam masa transisi pengelolaan.

Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, Blok Mahakam berkontribusi sebesar 22 persen terhadap produksi gas nasional. Karena itu, proses produksi harus dijaga selama masa transisi, sesuai arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

“Menteri ESDM menyampaikan bahwa masa peralihan tidak boleh berdampak kepada semua kegiatan, termasuk produksi,” kata Djoko, Ahad (5/11).

Menurut Djoko, contract mirroring yang mencakup lebih dari 500 kontrak itu akan memberikan kepastian kesinambungan operasi. SKK Migas menjadwalkan pengalihan kontrak dimulai 1 Januari 2018 dan berlaku selama satu tahun.

Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi menambahkan, SKK Migas berperan aktif mengawal kebijakan pemerintah terhadap kelangsungan proses transisi Blok Mahakam. Dengan adanya mekanisme pengalihan kontrak, para vendor dapat tetap beraktivitas seperti biasa.

“Mereka memperoleh kepastian kontrak sehingga produksi tetap berjalan,” katanya.

Kontrak-kontrak vital yang ada di Blok Mahakam antara lain terkait kontrak sumber daya manusia yang melibatkan hampir 2.000 karyawan. Selain itu, terdapat pula kontrak kapal, rig, dan penunjang operasi lainnya. Secara keseluruhan, nilai kontrak yang tercakup dalam masa transisi ini mencapai lebih dari 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 20,2 triliun (kurs Rp 13.497 per dolar AS).

Kontrak Total E&P Indonesie di Blok Mahakam akan berakhir 31 Desember 2017. Selama masa transisi, Pertamina melakukan investasi dengan menambah 14 sumur yang pengeborannya sudah dilakukan sejak Juni 2017.

Ketua Tim Persiapan Pengelolaan Mahakam Judha Sumarianto mengapresiasi langkah cepat SKK Migas. Judha berjanji akan terus menjaga kinerja produksi maupun biaya produksi.

Bagian hukum Total E&P Indonesie telah memberikan penjelasan detail mengenai tata cara dan tahapan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan proses contract mirroring dari ratusan kontrak yang ada. Diharapkan seluruh proses dapat diselesaikan November 2017.

Total E&P Indonesie berupaya menjaga laju produksi tetap stabil menjelang prosesi “ganti seragam” di Blok Mahakam. Dua bulan menjelang berakhirnya kontrak, Total E&P Indonesie menyatakan, produksi minyak dan gas bumi di Blok Mahakam masih sesuai target.

Vice President Authorization Coordination, Communication, and External Affairs Total E&P Indonesie Agus Suprijanto menjelaskan, pihaknya masih mengoptimalkan enam lapangan produksi di Blok Mahakam. Produksi gas mencapai 1.300 million standard cubic feet per day (mmscfd) dan likuid, yakni kondensat dan minyak sebesar 50.000 barel per hari (bph).

Total E&P Indonesie, lanjut Agus, telah merampungkan pengeboran untuk tujuh sumur sepanjang 2017. Sedangkan, selama masa transisi telah dilakukan delapan pengeboran hingga November 2017. Pengeboran tersebut merupakan investasi Pertamina dengan target 14 sumur.

PT Pertamina (Persero) memang ditunjuk pemerintah mengelola Blok Mahakam. Selama ini blok yang kaya gas alam tersebut dikelola Total E&P Indonesie berkolaborasi dengan Inpex. Seluruh karyawan telah dijamin haknya atas Total E&P Indonesie dan otomatis akan ganti seragam menggunakan logo Pertamina Hulu Mahakam.

Republika.co.id

LEAVE A REPLY