Korban Meninggal Longsor Tambang Bolaang Mongondow Bertambah

0
Evakuasi korban longsor Bolaang Mongondow. (ANTARA FOTO/Handout/Humas Basarnas)

Pelita.Online, Jakarta — Jumlah korban meninggal akibat longsor di areal Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, Selasa (26/2), bertambah menjadi enam orang.

Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow, Abdul Muin Paputungan mengatakan sebelumnya hingga Rabu (27/2) pukul 18.00 Wita, jumlah korban meninggal empat orang.

“Data hingga pukul 06.00 Wita, jumlah meninggal enam orang, dan selamat 19 orang. Total yang sudah dievakuasi 25 orang,” kata Abdul saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (27/2).

Longsor di areal Penambangan tersebut terjadi saat puluhan orang sedang menambang emas, mendadak tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil dan banyaknya lubang galian tambang.

Abdul belum dapat memastikan jumlah keseluruhan penambang yang tertimbun di areal tersebut.

“Berdasarkan keterangan saksi yang selamat ada yang bilang 50 orang, 60 orang, bahkan ada yang 100 orang. Tapi, kami perkirakan di atas 60 orang, bisa juga lebih,” kata Abdul.

Menurut Abdul, pencarian akan terus dilanjutkan hari ini. Sejumlah bantuan personel juga mulai berdatangan dari Palu, dan Manado. Rencananya, hari ini, petugas SAR akan mengevakuasi korban yang masih terhimpit bebatuan.

“Tiga korban teriak-teriak, dan kami akan evakuasi. Kami juga sudah memberikan logistik berupa air mineral kepada korban,” katanya.

Tim evakuasi, kata Abdul, belum menggunakan alat berat untuk mengevakuasi korban karena dikhawatirkan justru akan memperburuk kondisi dan memicu longsor susulan.

“Keluarga korban juga meminta tak menggunakan alat berat. Alat berat hanya stand by saja, karena membahayakan keselamatan korban,” katanya.

Medan evakuasi dinilai cukup sulit karena kemiringannya yang curam, dan kerap tertutup kabut.

CNN Indonesia 

LEAVE A REPLY