KPK Terima 1.650 Laporan Terkait Penyaluran Bansos

0
Warga menerima bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/4/2020). Sebanyak 500 paket sembako dibagikan untuk warga yang terkena dampak ekonomi akibat wabah pandemi virus Corona (COVID-19) di Kota Bogor. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz

Pelita.online – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menerima sekitar 1.650 laporan dari masyarakat terkait penyaluran dana bantuan sosial (bansos). Ribuan keluhan itu diterima KPK melalui aplikasi Jaga Bansos hingga per tanggal 9 November 2020.

“Melalui aplikasi Jaga Bansos per 9 November 2020, KPK menerima total 1.650 keluhan dari masyarakat terkait penyaluran bansos,” kata Pelaksana tugas (Plt) Jubir KPK, Ipi Maryati dalam keterangannya, Minggu (15/11/2020).

Ipi mengatakan, keluhan yang paling banyak disampaikan adalah pelapor tidak menerima bantuan padahal sudah mendaftar, yaitu 730 laporan. Selain itu, terdapat enam topik keluhan lainnya yang kerap disampaikan masyarakat ke KPK. “Seperti bantuan tidak dibagikan oleh aparat sebanyak 163 laporan,” kata Ipi.

Topik yang kerap dikeluhkan masyarakat lainnya, yakni bantuan dana yang diterima jumlahnya kurang dari yang seharusnya berjumlah 115 laporan dan daftar bantuan tidak ada (penerima fiktif) berjumlah 75 laporan.

Kemudian, mendapatkan bantuan lebih dari satu berjumlah 18 laporan, bantuan yang diterima kualitasnya buruk 12 laporan, seharusnya tidak menerima bantuan tetapi menerima bantuan 6 laporan, dan beragam topik lainnya total 531 laporan.

Ipi mengatakan Dari total 1.650 keluhan, sebanyak 559 laporan telah selesai ditindaklanjuti oleh pemda terkait. Kemudian sebanyak139 laporan sedang dalam proses tindak lanjut, 647 laporan masih dalam proses verifikasi, dan 226 lainnya masih menunggu konfirmasi dan kelengkapan informasi dari pelapor.

“Selain itu, KPK juga mencatat terdapat 79 keluhan yang belum ditindaklanjuti pemda,” katanya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY