Kronologi Warga Positif Korona, Diawali Sesak Nafas Demam dan Batuk

0

Pelita.online – Berita dua warga Depok, Jawa Barat positif terinfeksi virus korona membuat masyarakat bertanya-tanya bagaimana itu bisa terjadi. Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto menyampaikan kronologi terinfeksinya dua orang itu dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Menurut keterangan yang dirilis Kemenkes, salah satu pasien positif korona, NT (31) mengikuti acara dansa di sebuah kelab di Jakarta pada 14 Februari 2020. Dia berpasangan dengan temannya seorang warga negara Jepang.

Warga negara Jepang itu kembali ke Malaysia pada 16 Februari 2020. Mulai dari sini NT mengaku merasa tak enak badan, sesak nafas, demam, dan batuk. Dia pun meminta rawat jalan di sebuah rumah sakit.

NT merasa batuk yang dideritanya tak kunjung sembuh sehingga meminta penanganan lebih lanjut pada hari ke-10 yaitu 26 Februari 2020. Karena memiliki riwayat kontak dengan warga negara Jepang maka dia masuk dalam pengamatan. NT mendapat perlakuan seperti pasien suspect korona.

Pada 29 Februari 2020 NT mendapat kabar jika teman dekatnya berwarga negara Jepang itu positif terinfeksi korona di Malaysia. NT langsung menambahkan laporan ke rumah sakit tempat dia dirawat dan dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.

Tanggal 1 Maret 2020 dokter RSPI mengambil dokter mengambil spesimen nasofaring, orofaring, serum, dan sputum lalu dikirim ke Litbangkes. Dari hasil pemeriksaan NT positif terjangkit virus korona.

Kasus itu pun diumumkan Presiden Joko Widodo hari ini. Hingga saat ini Terawan mengatakan kondisi MD (64) dan NT baik dalam perawatan di ruang isolasi. Kondisi keduanya tidak mengalami sakit parah sehingga kegiatan sehari-hari seperti makan dan minumnya berjalan seperti biasa.

Pemerintah akan menelusuri terus orang-orang yang pernah berhubungan langsung dengan MD dan NT serta warga negara Jepang tersebut. Terawan berjanji akan menyampaikan terus keterangan resmi melalui konferensi pers agar masyarakat tidak termakan berita bohong.

“Besok kalau pasien mengizinkan, kami akan mengekspos kegiatan dan kondisinya. Kalau tidak diizinkan, kami yang akan mengekspos kondisi hariannya, dan setiap hari akan dilakukan konferensi pers agar masyarakat tidak tersesat dengan berita yang bohong,” ujar Terawan.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY