Kuburan Massal Ribuan Korban ISIS Ditemukan di Suriah

0
Ilustrasi penggalian kuburan massal korban ISIS. (REUTERS/Stringer)

Pelita.Online, Jakarta — Sebuah kuburan massal yang diduga peninggalan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ditemukan di sebuah lahan pertanian bernama al-Fukheikha di luar Kota Raqa, Suriah. Dilaporkan ada sekitar 3500 jasad yang dikubur di sana yang diduga merupakan korban kekejaman organisasi radikal itu.

Seperti dilansir AFP, Jumat (22/2), kuburan massal itu baru ditemukan pada Januari lalu ketika pasukan koalisi Kurdi dan AS merebut Raqa dari ISIS. Dari hasil penggalian mereka di satu petak tanah, di dalamnya ditemukan 120 jenazah.

“Ini adalah makam perorangan, tetapi di belakang kami, di dekat pepohonan, adalah kuburan massal yang dieksekusi oleh Daesh (ISIS),” kata asisten tim forensik, Asaad Mohammad (56).

“Diperkirakan ada sekitar 2,500 sampai 3,000 mayat di sana, ditambah terdapat sekitar 900 hingga 1,100 mayat di makam perorangan, jadi setidaknya seluruhnya berjumlah 3,500 total,” katanya.

Delapan kuburan massal lainnya diduga berada di sekitar kota-kota sebelah utara Suriah, termasuk salah satu diantaranya yang dijuluki “Panorama”. Sekitar 900 mayat berhasil digali dari sana.

“Al-Fukheikha adalah kuburan terbesar sejak ISIS datang ke Raqa pada 2014,” kata Mohammad.

Mohammad langsung melakukan proses identifikasi terhadap jenazah-jenazah tidak dikenal yang dia temukan. Setelah diperiksa, rekan-rekannya meletakkan jenazah itu ke dalam kantong mayat.

Kerap kali Mohammad kesulitan dalam melakukan proses identifikasi mayat-mayat di kuburan massal ISIS. Sebab, banyak dari jenazah itu sudah terkubur sangat lama dan hanya tersisa tulang belulang.

Mereka hanya mencatat setiap tanda-tanda sejumlah jenazah itu secara rinci ke dalam buku besar, lantas membawanya ke sebuah pemakaman yang jauhnya sekitar 10 kilometer untuk dikuburkan kembali.

Bekerja sejak Januari 2018, Mohammad dan rekan-rekannya menyatakan telah menggali lebih dari 3.800 mayat. Di antaranya ada 560 jenazah yang dapat diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga mereka untuk dimakamkan.

Sejumlah jasad orang-orang asing yang ditawan dan tewas di tangan ISIS diduga dikubur di pemakaman massal itu. Antara lain seperti Kayla Mueller dan jurnalis James Foley, keduanya asal Amerika Serikat, yang dibunuh oleh anggota ISIS. Apalagi jasad keduanya tidak pernah ditemukan.

“Kuburan massal ini menyimpan jawaban atas nasib orang-orang yang telah dieksekusi oleh militan ISIS, yang tewas dalam serangan udara, maupun yang telah hilang,” kata Sara Kayyali dari lembaga Human Rights Watch.

CNN Indonesia 

LEAVE A REPLY