Ledakan Mako Brimob Semarang Rusak 2 Kendaraan dan 11 Rumah

0

Pelita.online – Mabes Polri menyatakan ledakan di Mako Brimob Polda Jawa Tengah di Srondol, Kota Semarang, Jawa Tengah sejauh ini menyebabkan kerusakan pada dua kendaraan dan 11 rumah yang berada di sekitar lokasi.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan kaca pada kendaraan roda empat dan sejumlah rumah warga pecah akibat ledakan itu. Selain itu, sebagian atap rumah warga juga mengalami kerusakan.

“Kerusakan sementara ada dua kendaraan lalu 11 rumah, yang rusak adalah kaca pecah kemudian atap rumah. Tapi masih didata lagi,” ucap Dedi disela konferensi media di Jakarta, Sabtu (14/9).

Saat ini, sambung Dedi, kepolisian masih terus melakukan pengecekan dan mendata kerusakan yang terjadi sebagai dampak ledakan di Mako Brimob pagi ini. Artinya, jumlah kerusakan bisa saja bertambah.

Menurutnya, Mako Brimob Polda Jawa Tengah memang berdekatan dengan rumah warga. Selain itu, juga ada asrama anggota Brimob dan rumah purnawirawan brimob.

Lebih lanjut, Dedi menyatakan ledakan ini membuat satu anggota Brimob luka-luka di bagian kepala akibar serpihan kaca. Korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Banyumanik.

“Korban luka-luka ada, Kepala Detasemen Gegana alami luka di kepala akibat pecahan kaca,” jelasnya.

Mengutip CNN TV, korban luka-luka itu adalah Kepala Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jateng AKBP Syaiful Anwar.

Dedi menyatakan ledakan ini disebabkan oleh granat dan bom yang tersisa dari perang dunia kedua. Menurutnya, granat dan bom tersebut memang sensitif terhadap cuaca.

“Ini kan bom tua, memiliki sensitivitas tinggi sehingga udara panas bisa memicu ledakan,” tutur Dedi.

Dedi menyatakan kepolisian masih melakukan sterilisasi dan pendinginan di lokasi kejadian. Jika dinilai aman, maka akan dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kompleks Mako Brimob.

Sebelumnya, apolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan ledakan di Mako Brimob Polda Jateng terjadi pada pukul 07.00 WIB. Setelah itu, beberapa ledakan kembali terjadi hingga pukul 08.00 WIB.

“Ada satu ledakan besar lalu disusul beberapa ledakan sekitar 07.45-08.00 WIB. Tapi sejak jam 08.00 WIB sampai sekarang tidak ada ledakan lagi,” terangnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY