Mahathir Sebut Butuh Bukti Peran China di Skandal 1MDB

0

Pelita.Online, Jakarta – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengatakan masih membutuhkan bukti-bukti terkait dugaan keterlibatan China yang disebut hendak membantu menutupi skandal lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB). Dia menyatakan dugaan hanya berdasarkan ulasan di media massa belum mempunyai pijakan kuat.

“Kita perlu menemukan dokumen yang bisa digunakan sebagai bukti. Saat ini kan hanya berita dia media saja,” kata Mahathir seperti dilansir The Strait Times, pada Kamis (10/1).

Mahathir menyatakan penyidik tidak bakal melakukan tindakan apapun untuk mengusut dugaan itu, jika belum mendapatkan bukti.

Awal pekan ini, pemerintah Malaysia menyatakan tengah mengusut klaim yang menyebut China mencoba membantu mantan Perdana Menteri Najib Razak, untuk menghentikan penyelidikan kasus skandal korupsi lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB). Klaim tersebut dilaporkan oleh surat kabar The Wall Street Journal, yang mengutip rentetan pertemuan rahasia antara kedua pihak.

Dalam pertemuan-pertemuan itu, China disebut menawarkan pengaruhnya untuk membujuk Amerika Serikat dan negara-negara lain menhentikan penyidikan mereka terhadap Razak.

China juga disebut menawarkan meneror rumah dan kantor wartawan Wall Street Journal di Hong Kong, untuk mengetahui siapa yang menjadi sumber informasi mereka.

Sebagai imbalannya, Malaysia menawarkan keuntungan besar dalam proyek-proyek kereta dan pipa dalam program One Belt One Road China untuk membangun infrastruktur yang menghubungkan Asia, Eropa dan Afrika.

Sebelum lengser, Razak dikabarkan telah menyetujui proyek rel dan pipa sebesar US$34 miliar (sekitar Rp477,9 triliun), dan kesepakatan lain dengan perusahaan negara China. Proyek-proyek tersebut akan didanai oleh bank dan dibangun oleh pekerja China.

Menanggapi tudingan tersebut, China menyangkal terlibat dalam skandal korupsi 1MDB. (fey/ayp)

 

LEAVE A REPLY