Mencicipi Rawon Buntut Legendaris Tanpa Lemak di Gresik, Enaknya Pol!

0

Pelita.online – Kulineran di Gresik, tak lengkap rasanya jika belum mencoba kuliner khas yakni rawon buntut. Nah, warung rawon buntut milik Mohammad Nur Syamsi ini punya menu unik.

Terletak di Jalan Pahlawan, Kelurahan Telogobendung, Gresik. Warung yang berdiri mulai tahun 1985 ini punya ciri khas tersendiri, yakni rawon buntut tanpa lemak.

Lelaki yang akrab disapa Cak Moek ini mengatakan, rawon buntut tanpa lemak cocok dikonsumsi oleh Anda yang ingin menurunkan berat badan. Tidak perlu takut memikirkan berapa kalori yang dimakan saat menyantap rawon daging sapi buntut.

“Dulu awalnya buat rawon buntut karena ingin berbeda dengan rawon lainnya. Apalagi daging buntut biasanya disajikan dengan sop, namun yang ini disajikan dengan rawon,” ungkap Cak Moek, saat ditemui di warungnya, Minggu (28/6/2020).

Untuk pengolahan daging, ada beberapa tahap yang wajib dilakukan. Pertama, daging harus dipisahkan dengan lemaknya. Kemudian dipotong-potong disaring lemaknya.

Lalu daging yang sudah dipotong diberikan bumbu dan dibiarkan selama beberapa menit. Dari sana lemaknya akan keluar lagi. Tidak berhenti di situ, supaya lebih bersih lagi daging yang hendak disajikan disaring lagi lemaknya.

Rawon Buntut Tanpa Lemak Cak Moek di Gresik. (Suara.com/Amin Alamsyah)
Rawon Buntut Tanpa Lemak Cak Moek di Gresik. (Suara.com/Amin Alamsyah)

Sedangkan untuk membuat rawonnya sendiri, Cak Moek tidak punya racikan khusus. Rawon diracik seperti pada umumnya yang disajikan pada umumnya. Yang membedakan hanya bunutut daging sapi tanpa lemak.

“Jadi bagi pengunjung yang tidak suka makanan berlemak jangan khawatir menikmati makanan rawon buntut, karena lemaknya sudah disingkirkan,” jelasnya.

Selain makanan, warung Cak Moek ini juga memiliki minuman andalan. Yakni wedang pokok dan wedang secang. Minuman ini diyakini berkhasiat tinggi bagi kesehatan dan mampu meningkatkan imun. Ramuannya, terderi dari jahe, kayu manis, cengkeh, pandan dan gula merah.

Untuk menikmati makanan rawon buntut milik Moek, pengunjung harus rela membayar sebesar Rp 55 ribu untuk satu porsi. Rawon biasa senilai Rp 35 ribu dan wedang pokok dan secang masing-masing senilai Rp 7 ribu.

 

Sumber : Suara.com

LEAVE A REPLY