Pelita.Online, Damaskus – Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, tiba di Suriah dalam kunjungan resmi pertama sejak pecahnya konflik di Negara itu pada tahun 2011.
Halaman resmi media sosial milik Kepresidenan Republik Suriah mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar Assad bertemu dengan menteri Korea di ibukota Damaskus hari ini, Selasa, 4 Desember.
Assad mengatakan, menurut halaman tersebut, perang yang dialami Suriah dan Korea adalah satu tujuan, yaitu untuk melemahkan negara-negara yang memiliki kemerdekaan keputusan dan berdiri menghadapi proyek-proyek Barat.
Untuk bagiannya, kantor berita Korut Korea Central News Agency (kcna), mengatakan bahwa delegasi pemerintah Korea tiba di Suriah yang dipimpin oleh Yong Ho.
Kunjungan ini diharapkan dapat mengatur jadwal pertemuan puncak antara pemimpin Korea Kim Jong-un dan Presiden Suriah Bashar Assad.
Beberapa bulan lalu, Assad mengatakan kepada duta besar baru Korea untuk Suriah, Moon Jong-nam, bahwa dia ingin mengunjungi Korea Utara dan bertemu dengan pemimpinnya.
Yong Ho merupakan menteri Korut pertama yang mengunjungi Suriah sejak konflik di Negara itu meletus. Sementara Assad tak pernah melakukan kunjungan ke luar negeri kecuali ke Rusia. Kunjungan itu pun sembunyi-sembunyi. Rusia juga tidak menggelar upacara penyambutan.
Korea Utara mempertahankan hubungannya dengan rezim Suriah dan mengangap Damaskus sebagai salah satu pendukung politik utamanya. Korut juga dituduh memberikan dukungan militer kepada Assad.
Sejumlah laporan menyebutkan Korut mengirim senjata kimia ke Suriah. Namun Negara komunis itu tak mengakuinya.
Kiblat.net
