Mike Pompeo Duga Tentara AS di Timteng Jadi Target Iran

0

Pelita.online – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menduga Iran akan menyerang pasukan mereka di Timur Tengah sebagai balasan atas kematian Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Perwira tinggi militer Iran itu tewas dalam serangan udara di Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1) kemarin.

“Kami pikir ada kemungkinan nyata Iran akan melakukan kesalahan dan membuat keputusan untuk menyerang pasukan kami, di Irak atau tentara di timur laut Suriah,” kata Pompeo kepada Fox News dalam sambutan yang disiarkan Minggu (5/1).

Pompeo mengatakan hal itu setelan pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei berjanji bakal membalas kematian Soleimani.

Dikutip dari AFP, penasihat militer untuk pemimpin tertinggi Iran mengatakan bahwa mereka akan melakukan serangan terhadap basis-basis militer AS.

“Ini akan menjadi kesalahan besar bagi Iran bila mengincar mereka,” kata Pompeo.

AS memiliki sekitar 60.000 tentara di Timur Tengah, termasuk sekitar 5.200 di Irak. Washington juga telah mengerahkan ribuan tentara tambahan ke Timur Tengah pada Jumat usai penyerangan terhadap Soleimani.

“Kami sedang mempersiapkan semua jenis berbagai tanggapan termasuk serangan dunia maya,” kata Pompeo.

Pemimpin kelompok Syiah Lebanon yang didukung Iran Hizbullah, Hassan Nasrallah, juga menargetkan tentara AS sebagai balasan kematian Soleimani dan seorang komandan senior Irak.

“Tentara AS membunuh mereka dan mereka harus membayarnya,” kata Hassan Nasrallah.

Parlemen Irak juga telah meminta pemerintah mengeluarkan ribuan prajurit AS dari negara mereka setelah pembunuhan Qasem Soleimani. Dalam peristiwa serangan roket drone di bandara Baghdad tersebut turut tewas salah satu figur militer Irak, Abu Mahdi al-Muhandis.

Saat ini ada 5.200 prajurit AS yang bertugas di Irak untuk mendukung pasukan lokal mencegah bangkitnya kembali milisi ISIS. Para prajurit Paman Sam itu menjadi bagian dari koalisi internasional yang diundang Irak pada 2014 silam untuk melawan ISIS.

“Parlemen telah memilih untuk memercayakan pemerintah Irak guna membatalkan permintaan kepada koalisi internasional untuk membantu memerangi ISIS,” ujar ketua parlemen Irak, Mohammed Halbusi.

Caretaker Perdana Menteri Iran, Adel Abdel Mahdi, yang hadir dalam pertemuan tersebut pun menyiratkan dukungan atas keputusan parlemen tersebut.

Tak ada anggota parlemen dari Kurdi dan Sunni yang memboikot sesi tersebut seperti saat mereka mendukung kehadiran militer AS di Irak.

Namun, Pompeo meyakini bahwa pasukan AS akan tetap bertahan di sana.

“Kami yakin bahwa rakyat Irak ingin Amerika Serikat terus berada di sana untuk memerangi terorisme,” kata Pompeo.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY